2025 Indonesia Bakal Miliki Tiga Pabrik Gasifikasi

Tiga pabrik gasifikasi ini akan dibesut oleh tiga perusahaan batubara besar Indonesia

Antara/Prasetyo Utomo
Truk membawa batubara di area pertambangan. ilustrasi
Rep: Intan Pratiwi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mengupayakan adanya hilirisasi di sektor batu bara, salah satunya dengan pembangunan pabrik gasifikasi. Rencananya di 2025 nanti akan ada tiga proyek gasifikasi yang beroperasi.

Baca Juga


Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaludin memaparkan tiga pabrik gasifikasi tersebut akan dibesut oleh tiga perusahaan batu bara besar di Indonesia. Tiga perusahaan tersebut adalah PT Kaltim Prima Coal (KPC), Konsorsium BUMN dalam negeri yang dimotori PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Arutmin Indonesia.

"Rencananya sampai 2025 nanti ada tiga perusahaan yang akan mengoperasikan pabrik gasifikasi. Saat ini ketiga perusahaan tersebut masih dalam proses finalisasi kajian," ujar Ridwan di Kantor Ditjen Minerba, Jumat (15/1).

Ridwan merinci, rencananya KPC akan membangun pabrik coal to methanol di Bengalon, Kalimantan Timur. KPC akan menggaet Ithaca Grup dan Air Product dalam membangun pabrik ini. Pabrik ini akan memproduksi 1,8 juta ton methanol per tahun.

"Saat ini KPC sedang melakukan finalisasi feasibility study dan skema bisnis dengan para partner," ujar Ridwan.

 

 

 

Sedangkan PTBA bersama Pertamina menggaet Air Product untuk membangun pabrik Coal to DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Dari pabrik ini akan memproduksi 1,4 juta ton DME per tahun dan menyerap 6,5 juta ton batubara yang kalori rendah yang selama ini terbuang.

"Saat ini PTBA masih melakukan finalisasi kajian dan bagaimana bentuk skema subsidi DME untuk mensubtitusi LPG. Secara paralel PTBA, Pertamina dan Air Product juga sedang melakukan negosiasi skema bisnis proyek," ujar Ridwan.

Terakhir, PT Arutmin Indonesia juga berencana untuk membuat pabrik Coal to Methanol yang akan berdiri di IBT Terminal, Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Rencananya, Arutmin bisa memproduksi 2,8 juta ton methanol per tahun dari pabrik gasifikasi ini.

"Mereka masih melakukan finalisasi kajian untuk pra feasibility study," ujar Ridwan.

Selain pabrik gasifikasi itu, hilirisasi batu bara juga dilakukan dalam bentuk pabrik brisket yang dilakukan oleh PTBA dan PT Thriveni di Sumatera Selatan. Selain itu ada pabrik coal upgrading dan coke making yang dilakukan pihak swasta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler