Lembutnya Syekh Ali Jaber kepada Anak-Anak Hafidz Quran
Kelembutan Syekh Ali tercermin dengan memberikan contoh mencium tangan anak-anak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sederet kesaksian terhadap kebaikan Syekh Ali Jaber terus terungkap. Syekh Ali yang ketika dikabarkan tersenyum sesaat sebelum dimakamkan ke liang lahat tersebut memiliki banyak murid, sahabat, dan orang-orang yang terkesan dengan kepribadiannya semasa hidup. Syekh Ali disebut tidak hanya mengajarkan, tetapi juga memberikan contoh. Kisah kelembutan Syekh Ali Jaber didapatkan Republika.co.id dari Erwin Raja, mantan produser Hafizd Indonesia yang tayang di salah satu stasiun televisi Indonesia.
Erwin Raja yang kini dikenal sebagai pegiat dakwah dengan sebutan Ayah Kembar itu merawikan bagaimana kelembutan Syekh Ali Jaber, terutama kepada anak-anak penghafal Alquran. Salah satu pelajaran berharga yang diajarkan dengan cara tindakan adalah ketika Syekh Ali Jaber tidak ragu mencium tangan anak-anak peserta Hafidz Quran.
Pemilik Travel Haji dan Umroh "Bisa Umroh" itu mengungkapkan, awalnya ia mengajukan Syekh Ali Jaber untuk menjadi juri pada season pertama Hafidz Quran. Namun, kata dia, ada sedikit keraguan di manajemen karena Syekh Ali dikira memiliki karakter keras ketika berdakwah. Sehingga, ada sedikit kekhawatiran bagaimana nanti jika Syekh Ali berinteraksi dengan anak-anak.
Tak menyerah, Erwin lalu kembali mengajukan nama Syekh Ali Jaber menjadi juri Hafidz Quran season II. Kali ini, manajemen mengabulkan.
Erwin pun tak membuang waktu dan langsung pergi ke rumah Syekh Ali untuk meminangnya menjadi juri. "Dan alhamdulillah, Syekh Ali setuju. Ketika syuting, masya Allah di luar dugaan. Beliau sangat sangat lembut terhadap anak-anak," kata Erwin dalam pesan suara yang dikirimkan kepada Republika.co.id, Jumat (15/1).
Baca Juga: Perjuangan Ayah Kembar Didik Anak-anaknya Jadi Hafiz Alquran
Pria yang memiliki anak kembar laki-laki penghafal Alquran tersebut menjadi saksi bagaimana sikap Syekh Ali Jaber yang amat lembut kepada anak-anak. Bahkan, Syekh Ali selalu memberikan contoh ketawadhuan seorang ulama kepada anak-anak.
"Beliau pencinta anak-anak banget, penyayang anak-anak. Masya Allah, luar biasa beliau sangat lembut kepada anak-anak. Contoh kebiasaan yang sampai hari ini akhirnya kita lakukan karena mencontoh beliau, yaitu mencium tangan anak kita. Itu beliau lakukan di panggung Hafidz Indonesia. Dan kini menjadi kebiasaan umum (orang tua mencium tangan anak-anak)," kata ayah dari Al Ghazali Tsaqib Janitra Raja dan Al Khalifi Zikri Jonea Raja.
Baca Juga: Senyum di Wajah Syekh Ali Jaber Sebelum Dimakamkan
Innalillahi wa inna ilahi rajiun. Al-Baqau lillah wahdah. Kabar duka kembali menyelimuti umat Islam Tanah Air. Pendakwah Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia.
Kabar ini dibenarkan Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, secara singkat kepada Republika.co.id, Kamis (14/1). "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Syekh Ali Jaber, saya sedang menuju RS Yarsi Jakarta Pusat," ujar dia. Secara detail, beliau belum menjabarkan perihal meninggalnya dai asal Madinah, Arab Saudi, itu. Namun, beliau memastikan almarhum meninggal bukan karena Covid-19 karena hasil terakhir sudah dinyatakan negatif.
Sebelumnya, Syekh Ali Jaber dilaporkan semakin menunjukkan perkembangan yang baik. Selama dirawat intensif karena Covid-19 sejak Selasa (29/12/2020) lalu, kesehatan dai kelahiran Madinah ini terus memperlihatkan perkembangan baik setiap harinya.
"Alhamdulillah wa syukurillah, berdasarkan laporan observasi medis harian, keadaan Syekh Ali Jaber hari ini, Selasa, 5 Januari 2021, menunjukkan perkembangan yang amat baik," jelas Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, Selasa (5/1).
BACA JUGA:
Kenangan Syekh Ali Jaber: Selamatkan Pria Penusuknya dari Amukan Massa
Syekh Ali Jaber Meninggal dalam Keadaan Negatif Covid-19
Makam Sederhana Syekh Ali Jaber
Melalui unggahan di akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman mengatakan para dokter menyebut Syekh Ali tidak dalam kondisi kritis. Walaupun, pendakwah kondang ini masih memerlukan perawatan di rumah sakit.
"Dokter mengabarkan apa adanya, bahwa tidak ada keterangan dokter yang menyatakan kondisi kritis. Sedari awal dilakukan tindakan medis pun dalam kondisi yang terkontrol dan terukur," tuturnya.
BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Bangga Jadi WNI dan Mimpi Penghafal Alquran
Abdurrahman meminta kesediaan masyarakat untuk mendoakan kesembuhan Syekh Ali agar bisa kembali berdakwah. "Di hari yang baik ini, mari kita terus doakan dibantu washilah amal saleh, semoga pemulihan kesehatan Syekh Ali Jaber bisa lebih cepat lagi," terangnya.
Sementara, asisten pribadi Syekh Ali, Abu Aras, juga sebelumnya sempat menampik informasi soal kondisi Syekh Ali yang sedang kritis di media sosial. Ia menjelaskan, keluarga sangat menyayangkan beredarnya foto Syekh Ali saat perawatan yang diunggah oleh salah seorang perawat.
BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Begitu Peduli dan Kagumi Bocah Akbar Sang Pemulung Viral Baca Alquran
"Terkait foto Syekh Ali Jaber beredar berantai, foto tersebut dari salah satu perawat yang melanggar etika dan privasi pasien dan keluarga. Menyayangkan dan sudah komplain dan menegur pihak rumah sakit," katanya.
Semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber aktif memanfaatkan media sosial untuk berdakwah. Unggahan rekaman video terakhirnya di akun Instagram @syekh.alijaber memuat ajakan untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Mari kita jaga diri dan jaga kesehatanmu melalui gerakan 3M mudah2an semua jamaah baik2 saja dan selalu dalam lindungan Allah lahir batin aamiin alfatihah #3m #protokolkesehatan #bnpb #polri #damaiindonesiaku," tulis Syekh Ali Jaber dalam keterangan videonya pada tiga pekan lalu, tepatnya 20 Desember 2020.
Video tersebut diberi judul "Mari Jaga Iman, Imun, Aman". Apa isi pesan Syekh Ali saat itu?
"Assalamualaikum... Saya Ali Jaber mendukung penuh gerakan protokol kesehatan dan sinergi dengan pemerintah kita untuk menjaga 3M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak."
BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Begitu Peduli dan Kagumi Bocah Akbar Sang Pemulung Viral Baca Alquran