Top 5 News: Cerita Mualaf Temukan Islam, HRS Ditendang?

Ada Kabar gempa susulan 8,2 magnitudo dan isu tsunami.

Republika/Ali Mansur
Tersangka pelanggaran protokol kesehatan (prokes) Habib Rizieq Shihab (HRS) telah dipindahkan rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (14/1).
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viralnya video Habib Rizieq Shihab yang disebut "ditendang" seorang polisi, mendapat tanggapan dari pakar hukum, Refly Harun. Kabar itu sempat membuat jagat media sosial guncang. Tak sedikit yang memaki polisi, banyak yang mendoakan buruk. Namun, apakah ada peristiwa penendangan tersebut?

Penjelasan dari Refly Harun itu menempati posisi pertama jajaran berita terpopuler di Republika.co.id, Ahad (17/1). Selain kabar dari HRS, ada juga tiga cerita mualaf yang masuk top 5 news, disusul berita gempa di Sulbar.

a1. Habib Rizieq Ditendang Polisi? Ini Penjelasan Refly Harun

JAKARTA --- Sebuah akun di situs berbagi video Youtube mengunggah konten sepanjang dua menit yang mengeklaim Rizieq Shihab telah ditendang polisi. 

 

 

Video yang diunggah pada Kamis (14/1) tersebut telah ditonton 15 ribu kali dan disukai 79 pengguna Youtube.



Berikut narasi yang menyertai unggahan video itu:

"Astagfirullah habib rizieq Shihab ditendang oknum polisi. Ya allah ya rob Oknum Polisi ini tega menendang Sang Ulama Besar indonesia semoga Beliau di beri ketabahan ya kawan kawan".

Namun, benarkah Rizieq Shihab ditendang polisi ketika masuk mobil?

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Pesan Ayah dalam Mimpi Buat Ibu dan Anak Jadi Mualaf

JAKARTA – Menjalankan ibadah sholat, mengaji, dan puasa sunnah merupakan aktivitas baru bagi Dea. Alexandra Deanandra Nursafitri (18 tahun) menjadi mualaf pada Desember 2020. Berawal dari ajakan sang ibu, Dea yang merupakan anak kedua itu mulai mempelajari agama Islam sampai akhirnya mantap dan memutuskan untuk mengucapkan kalimat syahadat.

 

 

 

Sang ibu, Marshanda Ratu Puspita (39), tinggal di Bandung bersama suami dan kedua anaknya. Marshanda anak terakhir dari tiga bersaudara dan kedua kakanya Muslim. Saat Marshanda masih berada di kandungan, ibu dan ayah kandungnya cerai.

 

Kemudian, sang ibu menikah lagi dengan seorang pria yang berbeda agama. Saat lahir, ayah tirinya meminta agar Marshanda mengikuti ayah tirinya. Marshanda merupakan seorang non-Muslim yang taat. Sampai suatu ketika, dia merasa kurang yakin terhadap kitab yang dia baca.

 

“Saya sempat berpikir apakah ajaran yang ada di dalam kitab saya benar atau tidak. Lalu kakak saya, seorang Muslim, menyuruh saya belajar Alquran. Saat saya mempelajari Alquran, saya merasa ada sesuatu yang berbeda,” kata Marshanda saat dikonfirmasi, Sabtu (16/1).

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Atilla Sofeana Resmi Menjadi Mualaf

JAKARTA -- Seorang wanita suku Dayak Iban di Brunei Darrussalam berusia 18 tahun menjadi mualaf. Dia menjadi mualaf dalam sebuah seremonial di Ruang Al-Muhtaiin Islamic Center Dakwah Center Brunei Darrussalam pada Jumat (15/1).

 

 

Asisten Direktur Islamic Dakwah Center Abdul Aziz bin Haji Abdul Kahar menyaksikan acara tersebut. Usai membacakan Surat al-Fatihah, mualaf yang bernama Nurhayati bin Jingan membacakan dua kalimah syahadat di sela-sela acara.

Mualaf tersebut memilih Atilla Sofeana Nurhayati binti Abdul Alim Jingan sebagai nama Islamnya. Direktur Islamic Dakwah Center Abdul Aziz bin Haji Abdul Kahar kemudian memberikan kenang-kenangan kepada petobat baru, diikuti dengan pembacaan doa keselamatan. Sejauh ini, Islamic Dakwah Center mengungkapkan bahwa total 435 penduduk masuk Islam pada tahun 2020.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Ulama Muslim Internasional Serukan Negara Islam Bantu Sulbar

ANKARA -- Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) pada Sabtu (16/1) menyampaikan belasungkawa kepada Indonesia atas para korban gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang mengguncang Sulawesi Barat.


Dalam sebuah pernyataan, dilansir di Anadolu Agency, Ahad (17/1), Sekretaris Jenderal IUMS Ali al-Qaradaghi meminta negara-negara Islam dan organisasi kemanusiaan untuk memberikan bantuan darurat kepada Indonesia pasca gempa tersebut.

Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat hingga Sabtu pukul 20.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempat di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1) itu mencapai 56 orang. Sekitar 15 ribu orang telah dievakuasi ke 15 tempat penampungan dari daerah bencana.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Gempa Susulan 8,2 Magnitudo dan Isu Tsunami, Ini Kata BMKG

MAKASSAR—  Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dwikorita Karnawati, mengimbau seluruh masyarakat di Sulawesi Barat, utamanya di Mamuju dan Majene tidak terpancing informasi sesat terkait gempa susulan berkekuatan magnitudo 8,2 serta isu tsunami.

 

 

"Saya mohon masyarakat terutama di Mamuju dan sekiranya, tidak perlu panik dan jangan terpancing isu, apalagi ada mengatakan kekuatan bisa magnitudo 8,2. Ada lagi mengatakan harus keluar dari Mamuju, itu tidak benar," kata Dwikorita di Mamuju, Ahad (17/1).

Pihaknya menegaskan, BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi gempa susulan dengan skala besar dari sebelumnya, bahkan adanya informasi potensi akan terjadi tsunami di Majene dan sekitarnya. "Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Salah sama sekali," kata mantan Rektor wanita pertama Universitas Gadjah Mada itu.

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Mualaf I Gede Miranda Mahardika, Sholat Hadirkan Kedamaian

JAKARTA— Pria kelahiran Balikpapan 1 Februari 1992, terlahir dari keluarga sederhana. Bapaknya asli Bali dan beragama Hindu sedangkan ibunya berasal dari Jawa Muslimah, lalu berpindah keyakinan.  

 

 

Keputusan pria yang akrab disapa Dika ini memeluk Islam, berasal dari candaan sepele rekan kerjanya. "Waktu itu sekitar 2016, mayoritas di kantor beragama Muslim, ketika sholat tiba mereka sering mengajak saya sholat, meski becanda, saya bilang titip saja," ujar dia, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika.   

Sejak saat itu selama satu setengah tahun Dika memutuskan untuk mempelajari Islam. Selama masa itu banyak hal yang terjadi kepadanya.

Misalnya saja, awal 2017, setiap hari dia selalu terbangun setiap pukul 03.00 dini hari. Padahal aktivitas kesehariannya dilakukan seperti biasa. Hal itu dilakukan terus berulang-ulang. 

Selain itu, tiga bulan sebelum bersyahadat, Dika pernah bermimpi berada di suatu tempat yang tidak diketahui. Belakangan tenpat itu ternyata adalah halaman Masjidil Haram dan bertemu seseorang yang tidak dia kenal.  

 

Baca berita selengkapnya di sini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler