Milan Berhak Sandang Status sebagai Juara Paruh Musim
26 musim terakhir, juara paruh musim berhasil mencatat scudetto sebanyak 19 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Meski gagal memetik poin kala dibekap Atalanta, 0-3, pada giornata ke-19 Serie A, Ahad (24/1) dini hari WIB, AC Milan tetap berhak menyandang status sebagai juara paruh pertama Liga Italia Serie A musim ini atau biasa disebut Campione d'Inverno. I Rossoneri masih mengantongi keunggulan dua poin atas rival sekotanya, Inter Milan.
Pada 26 musim terakhir, juara paruh musim berhasil mencatat scudetto pada akhir musim sebanyak 19 kali. Karena itu, pelatih AC Milan Stefano Pioli menyambut baik status sebagai juara paruh pertama membawa keberuntungan bagi timnya.
"Kami tahu apa yang bisa kami lakukan, kami tahu di mana kami perlu meningkatkan dan apa yang kami mampu," kata Piolo seperti dilansir Football Italia.
Pada laga kontra Atalanta, Milan menyerah lewat gol yang masing-masing dicetak Cristian Romero, Josip Ilicic, dan Duvan Zapata. Ini menjadi kekalahan terbesar Milan di sepanjang paruh pertama Serie A musim ini. Kendati demikian, kegagalan memetim poin penuh di Stadion San Siro itu tidak menggoyang posisi I Rossoneri di puncak klasemen sementara.
"Saya pikir kekalahan dari Juventus dan Atalanta bukanlah hal yang memalukan. Ada level yang sangat tinggi di mana-mana, Atalanta secara fisik lebih unggul, lebih intens, memenangkan semua duel dan bola kedua. Sangat sulit saat Anda mencapai level ini. Kami akan menganalisis kekalahan tersebut, mencoba melihat di mana kami dapat meningkatkan dan fokus pada pertandingan berikutnya," kata Pioli.
Tim besutan Stefano Pioli itu masih kokoh dengan raihan 43 poin dari 19 laga. I Rossoneri pun tercatat tidak pernah turun peringkat sejak memimpin klasemen sementara pada giornata keempat Serie A musim ini. Keberhasilan Milan merengkuh titel Campione d'Inverno atau juara paruh musim Serie A ini tidak terlepas dari kegagalan Inter Milan memetik poin penuh di laga lainnya, yang digelar pada saat bersamaan.
Melawat ke markas Udinese di Stadion Friulli, Inter Milan hanya bisa memetik poin penuh usai ditahan imbang tanpa gol. La Beneamata membuang peluang terbesar untuk bisa mengambil alih peringkat teratas klasemen sementara, sekaligus menyabet status Campione d'Inverno pada musim ini. Telah tampil di 19 laga, tim besutan Antonio Conte itu mengumpulkan 41 poin, terpaut dua angka dari Milan.
Sebenarnya, apabila bisa memetik poin penuh di laga kontra Udinese, Inter Milan layak menyandang status Campione d'Inverno. Meski memiliki poin yang sama dengan Milan, La Beneamata berhak mengambilalih posisi puncak klasemen sementara lantaran unggul jumlah selisih gol. Berdasarkan aturan Lega Serie A, rekor head to head antara kedua tim yang memiliki koleksi poin yang sama baru diterapkan pada paruh kedua musim.
Sementara di laga pada giornata ke-19 lainnya, AS Roma berhasil menggasak Spezia, 4-3, Sabtu (24/1) malam WIB. I Giallorossi memang harus bersusah payah membungkam Spezia. Sempat unggul lebih dulu lewat gol Lorenzo Pellegrini, Roma menutup babak pertama dengan skor imbang, 1-1, setelah Spezia menyamakan kedudukan lewat gol Roberto Piccolli.
Pun saat unggul dua gol pada awal babak kedua. Spezia, yang menyingkirkan Roma di pentas Coppa Italia, tengah pekan lalu, bisa menyamakan kedudukan saat laga menyentuh menit ke-90. Beruntung, Pelegrini bisa tampil sebagai pahlawan kemenangan Roma. Setelah menerima umpan dari Bruno Peres, Pelegrini melepaskan sepakan kaki kanan dari luar kotak penalti. Bola melaju keras ke gawang tengah gawang Spezia.
Kemenangan ini membawa Roma memperbaiki posisi di papan klasemen sementara. Tim besutan Paulo Fonseca itu mengakhiri paruh pertama Serie A musim ini di peringkat ketiga dengan raihan 37 poin dari 19 laga. Namun, Roma hanya unggul satu poin dari Atalanta, yang mengintai di peringkat keempat. Kemenangan besar di markas Milan membawa tim besutan Gian Piero Gasperini itu merangsek dari peringkat kelima ke posisi keempat klasemen sementara.