Tunggu Kepastian Saudi, Panja BPIH Belum Dibahas

Sampai kini Saudi belum memberi sinyal akan membuka haji bagi Muslim dunia

ihram.co.id
Lobi Penyelenggaran Haji 2021 ke Arab Saudi
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VIII DPR/RI bersama Kementerian Agama (Kemenag) dalam rapat kerja (raker) sebelumnya sepakat akan membentuk Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) tahun 1442H/2021M. Namun, hingga saat ini hal tersebut belum ada pembahasan lebih lanjut.

"Kami belum membahasnya karena Ketua Komisi masih masa pemulihan dan pimpinan yang lain masih sakit," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB Ace Hasan Sadzily, saat dihubungi Republika, Selasa (26/1).

Selain alasan di atas, ia menyebut pambahasan perihal Panja BPIH menunggu kepastian informasi dari Kerajaan Arab Saudi. Untuk diketahui, sampai saat ini Saudi masih belum memberikan sinyal apakah akan membuka ibadah haji bagi seluruh Muslim di dunia, atau khusus bagi warga dan ekspatriat yang ada di negaranya.

Ace menyebut, keputusan Saudi sangat berpengaruh terhadap anggaran yang akan dikeluarkan. Termasuk jika nantinya ibadah haji dibuka untuk seluruh Muslim, namun dilaksanakan terbatas atau mengikuti normal baru.

"Kami tentu menunggu kepastian informasi dari pihak Kerajaan Arab Saudi sendiri, apakah pelaksanaan hajinya dilakukan dengan new normal atau haji normal," lanjutnya.


Keputusan membentuk Panja BPIH tahun 1442 H/2021 M disampaikan dalam Raker Kemenag dan Komisi VIII DPR, Selasa (19/1) lalu. Kala itu, Ace menyebut Panja secepatnya dapat membahas mengenai asumsi dasar dan rincian komponen BPIH.

DPR juga disebut berharap agar pemerintah tetap melakukan komunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi. Apapun informasi yang diterima, nantinya dapat segera disampaikan kepada Panja untuk ditindaklanjuti.

Menurutnya, Panja BPIH tidak bisa membahas secara teknis penyelenggaraan haji 2021, jika belum ada nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dengan Kemenag.

"MoU itu akan menentukan kuota jamaah haji, termasuk kesepakatan dengan otoritas naqabah dan lain-lain. Kita belum ada kepastian, tentu kita tak bisa mengira-ngira berapa jumlah konsumsi dan lain-lain," ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler