Candi Borobudur Dinilai tak Dapat Menjadi Rumah Ibadah

Candi Borobudur dibangun sebagai sebuah monumen.

Antara/Anis Efizudin
Borobudur Dinilai tak Dapat Menjadi Rumah Ibadah. Sejumlah wisatawan berada di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Rabu (28/10/2020). Memasuki musim libur panjang kali ini wisatawan dari berbagai daerah mulai mengunjungi kawasan wisata candi Borobudur meskipun tidak diperbolehkan menaiki candi dan hanya dibatasi hanya 3.000 pengunjung per hari.
Rep: Muhyiddin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) ini, Suhadi Sendjaja mengatakan, Candi Borobudur di Magelang tidak bisa dijadikan rumah ibadah umat Buddha dunia. Karena, menurut dia, di dalam agama Buddha sendiri terdapat banyak sekte.

Baca Juga


“Kalau Borobudurnya sendiri, karena agama Buddha di dunia ini kan macam-macam sektenya, sehingga tentu kalau ini dijadikan sebagai rumah ibadah, saya kira bukan tempat ibadah mungkin ya,” ujar Suhadi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (1/2).

Apalagi, menurut dia, candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sebagai monumen, bukan sebagai tempat ibadah. Karena itu, menurut dia, tidak bisa Borobudur dijadikan sebagai rumah ibadah.

“Borobudur sendiri sebuah monumen mazhab Mahayana. Jadi saya kira itu sebetulnya eksistensinya bukan sebagai rumah ibadah,” ucapnya.

Kendati demikian, menurut Suhadi, di sekitar Borobudur mungkin bisa didirikan rumah ibadah Buddha dari berbagai sekte tersebut, sehingga bisa menjadi pusat kegiatan keagamaan terbesar di dunia.

 

“Jadi solusinya mungkin di sekitar Borobudur dibangun rumah ibadah dari semua majelis yang ada di Indonesia khususnya, atau semua majelis atau aliran Buddha di dunia. Sehingga nanti umat Buddha dari negara mana pun, aliran apa pun bisa datang ke situ dan bisa melakukan ibadah sesuai dengan alirannya,” katanya.

Setelah dibangun rumah ibadah tersebut, menurut dia, Candi Borobudur kedepannya juga akan bisa menjadi pusat wisata keagamaan bagi umat Buddha di dunia.  “Sehingga dengan demikian saya kira indah seklai, tidak kalah sama wisata kegamaan yang ada di Thailand atau di Sri Lanka,” katanya.  

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, siap mendukung promosi Candi Borobudur sebagai pusat kegiatan keagamaan umat Budha seluruh dunia. Dia berharap, Borobudur tidak hanya menjadi destinasi wisata, tapi juga bisa menjadi rumah ibadah umat Budha di dunia.

 

"Kita berharap segenap ormas keagamaan dan Majelis Budha bersatu padu dalam mewujudkan Borobudur sebagai sentral rumah ibadah umat Budha dunia. Misalnya dalam perayaan Waisak dan perayaan keagamaan lainnya," ujar Gus Yaqut saat berdiskusi dengan Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Budha Kementerian Agama Caliadi di rumah dinas Menag, Kompleks Widya Chandra, dalam keterangannya kepada Republika.co.id, di Jakarta Jumat (29/1).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler