Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama Jatim Capai 62,86 Persen
Pemprov Jatim telah menerima 199.880 dosis vaksin sinovac.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Staf Ahli Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril Al-Farabi mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Jatim telah mencapai 62,86 persen. Dari 193.778 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi, hanya ada 191.177 tenaga kesehatan yang melakukan registrasi ulang dan menyatakan kesediaannya disuntik vaksin sinovac.
"Dari 191.177 tenaga kesehatan yang melakukan registrasi ulang, baru 141.902 tenaga kesehatan yang telah disuntik vaksin, atau setara 62,86 persen," ujar Jibril dikonfirmasi Rabu (3/2).
Jibril melanjutkan, Pemprov Jatim menargetkan, vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Jatim selesai dalam dua pekan ke depan. Artinya, kata dia, Pemprov Jatim masih optimistis program vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Jatim bisa lebih cepat dari target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni selesai pada 21 Februari 2021.
"Jadi kalau melihat kita sekarang bisa naik secepat itu (persentase tenaga kesehatan yang telah divaksin), kemungkinan dua minggu lagi selesai," ujarnya.
Saat ini, lanjut Jibril, Pemprov Jatim telah menerima 199.880 dosis vaksin sinovac. Pada tahap pertama, Pemprov Jatim menerima kiriman sebanyak 77.760 dosis vaksin sinovac. Kemudian pada tahap kedua, Jatim kembali menerima kiriman 122.120 dosis vaksin sinovac.
"Distribusi vaksin oleh Kemenkes itu dilakukan bertahap, karena keterbatasan tempat penyimpanan vaksin," kata Jibril.
Baca juga : Jokowi Minta Percepatan Vaksinasi Covid-19
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan perlunya ada penambahan fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga vaksinator dalam rangka percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayah setempat. Menurutnya, penambahan fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga vaksinator tersebut agar program vaksinasi Covid-19 yang oleh Presiden Joko Widodo ditarget tuntas dalam 12 bulan, dapat terealisasikan.
“Memang kita harus menambah fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga cakupan vaksinasi di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan bisa berjalan lebih massif. Sehingga diharapkan 12 bulan dapat menyelesaikan vaksinasi," kata Khofifah.
Khofifah melanjutkan, penambahan fasilitas pelayanan kesehatan dan vaksinator perlu dilakukan terutama di wilayah Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Sidoarjo. Ketiga daerah ini memang mendapatkan prioritas untuk program vaksin Covid-19 yang dijalankan. Nantinya diharapkan bisa menjadi referensi bagi kabupaten/ kota lainnya.