DPR Dorong BRI-BTN Tingkatkan Penyaluran Kredit UMKM
BRI dan BTN berkomitmen untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mendorong BRI dan BTN meningkatkan layanan dalam penyaluran kredit kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“BRI dan BTN berkomitmen untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya usaha kecil dan mikro, dalam memberikan dan menyalurkan kredit bagi usaha ekonomi kerakyatan, serta perluasan kredit perumahan Bank BTN bagi pelaku UMKM dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian,” kata Amir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut legislator tersebut, BRI dalam menggerakkan sektor riil akan berfokus pada pembiayaan UMKM yakni sektor pangan, kesehatan, dan infrastruktur padat karya.
"BTN akan fokus pada pembiayaan perumahan, konstruksi perumahan, dan industri turunan perumahan, serta perluasan kredit perumahan bagi pelaku UMKM dan pekerja mandiri," katanya.
Penempatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada himpunan bank-bank milik negara (Himbara) telah mulai digulirkan pemerintah pada tahun lalu.
Komisi XI DPR RI mendorong komitmen BRI dan BTN untuk meningkatkan kinerja keuangannya, sehingga bisa lebih kompetitif dalam memajukan perbankan nasional. Selain itu, Komisi XI DPR RI juga sepakat untuk menerima laporan kinerja keuangan tersebut sebagai bentuk pelaksanaan fungsi pengawasan.
Sementara itu Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan sebanyak total Rp 45 triliun dana PEN telah disalurkan dalam 2 tahap dalam bentuk kredit kepada debitur. Pertama, BRI menerima Rp 10 triliun deposito dengan jangka waktu 3 bulan, sehingga penyaluran bertotal Rp 30 triliun. Tahap kedua, pemerintah menitipkan dana Rp 5 triliun dalam jangka waktu sama, dengan demikian jumlah yang disalurkan oleh BRI menjadi Rp 15 triliun.
“Penempatan dana sudah kami berikan dalam bentuk kredit tahap pertama, rentang waktu pemberian kredit adalah dana deposito yang kita terima pada 25 Juni, pada 25 September 2020 kami sudah menyalurkan Rp 30 triliun. Selanjutnya pada tahap kedua, dana yang Rp 15 triliun itu sudah berakhir masa berlakunya di tanggal 13 Januari 2021,” kata Sunarso.
Sedangkan Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu menjelaskan, realisasi penyaluran kredit PEN yang telah teralisasi penyalurannya senilai Rp 33,93 triliun. Rincian penyalurannya dilakukan kepada 108 ribu debitur dengan 85 persen ditujukan bagi sektor perumahan.
“Tidak jauh-jauh dari perumahan, selama ini kita pertahankan suku bunga kalau normalnya 9,82 persen, maka paket PEN ini bunga yang dibebankan turun 1 persen menjadi hanya 8,32 persen,” ujar Nixon.