RSUD Sekayu Tambah 180 Bed Pasien Rawat Inap

Saat ini RSUD Sekayu sedang mempersiapkan diri untuk menjadi RS Pusat Jantung Terpadu

Musi Banyuasin
Menyambut kepercayaan masyarakat ini, di awal 2021 ini, Bupati resmi menambah bangunan RSUD Sekayu.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Terhitung awal 2017 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu di bawah kepemimpinan Bupati Dodi Reza Alex Noerdin terus berinovasi. Menyambut kepercayaan masyarakat ini, di awal 2021 ini, Bupati resmi menambah bangunan RSUD Sekayu.

Dua Bangunan baru empat lantai yang dibangun diperuntukkan rawat inap dan penunjang medis dengan menggunakan sumber dana alternatif PT SMI sebesar Rp 151.122.905.000.

Baca Juga



"Alhamdulillah hari ini secara resmi kita melakukan ground breaking gedung RSUD Sekayu, yang InsyaAllah akan ditambah dua bangunan gedung empat lantai untuk gedung rawat inap dan penunjang medis," ungkap Dodi Reza di sela Ground Breaking Pembangunan Gedung RSUD Sekayu, Kamis (4/2), seperti dalam siaran persnya.

Kepala Daerah Inovatif ini memastikan pengembangan dilatari  semakin meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten Muba khususnya warga pra sejahtera di Sumsel yang tercover BPJS kelas III. Tekad Dodi yakni meski dirawat di kelas III warga harus mendapat pelayanan maksimal dan prima.

"Tercatat data terakhir di tahun 2020 kunjungan pasien rawat inap sebanyak 15.783 pasien, sedangkan untuk kunjungan rawat jalan sebanyak 77.154 pasien. Belum lagi pasien dari luar Muba dan luar Provinsi Sumsel," bebernya.

Dikatakan Dodi, RSUD Sekayu bukan hanya menyediakan pelayanan bagi pasien VIP atau kelas I tapi juga memberikan pelayanan terbaik untuk pasien kelas III. Inilah alasan pembangunan gedung rawat inap khusus kelas III dengan kapasitas 75 kamar dengan total 180 bed atau tempat tidur pasien.

"Penambahan gedung rawat inap ini bisa menjadi solusi apabila nantinya terjadi lonjakan kasus, sehingga pasien kelas III bisa mendapatkan fasilitas kamar yang layak, peralatan dan sarana yang baik serta SDM yang mumpuni," ucapnya.

Mantan anggota DPR RI dua periode ini mengungkapkan, di RSUD Sekayu juga sudah sejak tahun 2018 menyediakan pelayanan cuci darah hemodialisa dan memfasilitasi operasi jantung terbuka yang saat ini tidak hanya melayani masyarakat dari Sumsel saja tetapi juga dari luar Provinsi Sumsel.

"Saat ini juga RSUD Sekayu sedang mempersiapkan diri untuk menjadi RS Pusat Jantung Terpadu serta menuju RSUD Rujukan Regional bagi empat kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan," terangnya.

Direktur RSUD Sekayu, dr Makson Parulian Purba MARS menjelaskan,  penambahan dua bangunan gedung empat lantai RSUD Sekayu tersebut meliputi satu bangunan penunjang medis yaitu lantai 1 : ruang rekam medik dan farmasi, lantai 2 : laboratorium, lantai 3 : administrasi kantor, dan lantai 4 : ruang serbaguna, lobi, lift, tangga akses, dan tangga darurat.

"Juga satu bangunan dapat menampung sebanyak 180 kapasitas tempat tidur untuk 75 kamar," jelas Makson.

Makson menambahkan, dengan adanya gedung bangunan dan fasilitas baru akan lebih memaksimalkan layanan dan profesionalitas pelayanan medis di RSUD Sekayu. "RSUD Sekayu juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa kabupaten/kota di Sumsel untuk masyarakat dengan memberikan pelayanan berobat," bebernya.

Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS menuturkan, komitmen Bupati Muba Dodi Reza untuk membenahi dan meningkatkan pelayanan medis atau rumah sakit bukan hanya di Sekayu saja melainkan hingga ke daerah pelosok.

"Jadi tidak hanya fokus dengan RSUD Sekayu saja, tahun 2020 lalu secara resmi juga bangunan RSUD di Bayung Lencir sudah selesai dan operasional yang juga menampung atau mengcover warga dari luar Provinsi Sumsel yakni Provinsi Jambi," kata Azmi.

Lanjut Azmi, selain itu komitmen Bupati Muba Dodi Reza di bidang kesehatan terlihat dengan realisasi nyata pengalokasian anggaran sebesar Rp 150 miliar untuk untuk BPJS Kesehatan warga Muba melalui program UHC.

"Semoga dengan upaya peningkatan fasilitas serta pelayanan medis di Kabupaten Muba ini dapat membuat warga Muba lebih dimudahkan serta selalu diberikan kesehatan," ulasnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Citra  Prasasti Konsorindo, Joko Adi Wibowo mengatakan, proyek pembangunan gedung RSUD Sekayu ini akan menajadi barometer dalam pelayanan kesehatan.

Dirinya juga menyampaikan, selama proses pembangunan pekerjaan pihaknya tidak akan melakukan kecurangan. Apabila di lapangan ada karyawan mereka yang melakukan kesalahan, dirinya rela diadukan, dilaporkan, bongkar dan stop pekerjaan tersebut.

"Menjadi motto kami untuk bekerja dengan baik dan jujur, kami ingin memberi karena dengan begitu akan membawa kita ke jalan benar dan pekerjaan diberkahi. Pekerjaan gedung RSUD Sekayu ini luar biasa, kami akan berbakti bagi masyarakat Muba," kata dia.

Sesuai dengan kontrak kerja pihaknya akan merampungkan pengerjaan bangunan empat lantai RSUD Sekayu selama 364 hari kerja.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler