Ilmuwan Mungkin Keliru Temukan 'Tanda Kehidupan' di Venus
Apa yang dianggap sebagai zat fosfin di Venus, mungkin sebenarnya sulfur dioksida.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan pernah sangat antusias dengan temuan gas yang diduga sebagai fosfin di awan Planet Venus. Pada temuan yang dipublikasikan September 2020 lalu, ilmuwan mengklaim menemukan molekul organik yang diduga sebagai fosfin di awan Venus.
Gas fosfin digambarkan sebagai salah satu zat yang mungkin menjadi penanda biologis bahwa mikroba mungkin bisa hidup di awan di 'planet Neraka' itu. Fosfin adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu atom fosfor dan tiga atom hidrogen
Namun, temuan baru menyebut bahwa temuan zat itu disebabkan oleh zat lain (bukan fosfin) yang sama sekali berbeda dan bukan merupakan tanda kehidupan yang jelas.
Studi oleh tim ilmuwan Amerika menunjukkan pengamatan teleskop radio mengungkapkan deteksi fosfin di planet Venus ternyata disebabkan oleh sulfur dioksida. Dalam keadaan tertentu, sinyal dari sulfur dioksida dapat disalahartikan sebagai fosfin.
Penelitian terbaru yang diterbitkan pada bulan Januari 2021 juga menunjukkan sinyal radio berasal jauh di atas awan Venus, dimana fosfin akan dengan cepat dihancurkan oleh bahan kimia lain. Temuan ini memperkuat gagasan bahwa gas itu disebabkan oleh sulfur dioksida.
“Penelitian baru kami membuat deteksi fosfin menjadi jauh lebih kecil kemungkinannya. Kami dapat menjelaskan pengamatan secara lugas menggunakan sulfur dioksida dan tidak memerlukan bahan kimia yang tidak diketahui," kata Astrobiolog dan Profesor Astronomi di University of Washington di Seattle, Victoria Meadows dikutip dari nbcnews, Jumat (5/2).
Kemudian, ia melanjutkan sulfur dioksida adalah gas yang relatif umum di Venus. Gas ini muncul diduga disebabkan oleh sifat kimiawi atmosfer yang tebal, dan mungkin oleh gunung berapi. Sulfur dioksida juga ditemukan di atmosfer bumi yang sebagian besar berasal dari gunung berapi dan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Sebaliknya, gas fosfin dibuat di bumi oleh beberapa mikroorganisme saat mikroorganisme mencerna bahan organik. Alhasil, temuan fosfin dianggap sebagai “tanda biologis” yang berarti bisa menjadi tanda kehidupan dasar.
Tim ilmuwan yang dipimpin Inggris pertama kali melaporkan kemungkinan deteksi fosfin di Venus tidak ada proses kimiawi yang dapat memproduksinya. Sejak awal, temuan ini memang memancing berbagai diskusi. Banyak yang meragukan soal 'tanda-tanda kehidupan biologis di Venus.
Lalu, para ilmuwan mempertimbangkan kembali temuan awal mereka dengan data yang dikalibrasi ulang dari teleskop ALMA di Gurun Atacama Chili. Mereka masih mengira telah mendeteksi fosfin di Venus tetapi jauh lebih sedikit. Saat ini mereka berharap dapat memberikan tanggapan rinci terhadap penelitian baru dalam beberapa minggu.
Sementara itu, Profesor Astrofisika Observasi di Universitas Leiden di Belanda Ignas Snellen mengatakan sekarang tampaknya tidak mungkin ada fosfin di Venus. Data yang dikalibrasi ulang dari teleskop ALMA tidak menunjukkan bukti fosfin dan deteksi sebelumnya oleh teleskop radio James Clerk Maxwell di Hawaii sekarang dapat dijelaskan sebagai sulfur dioksida.
“Saya pikir kisah fosfin dan kemungkinan kehidupan di Venus berhenti di sini,” kata dia.