Biden Sesalkan Buruknya Penanganan Covid-19 Era Trump

Biden menyebut keadaannya lebih buruk dari perkiraan, terutama soal stok vaksin.

AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden di Gedung Putih. Ilustrasi
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengekspresikan kekecewaannya pada penanganan pandemi era pemerintahan Trump. Khususnya terkait vaksin Covid-19. Ia tidak menyangka situasi yang ditemuinya jauh lebih buruk dari perkiraan.

Biden mengungkapkan itu dalam sesi wawancara khusus bersama CBS News baru baru ini. Dalam wawancara tersebut, banyak topik dibahas. Salah satunya adalah soal vaksinasi dan perkiraan soal pencapaian kekebalan komunitas di Amerika Serikat.

"Salah satu kekecewaan ketika kami datang ke Gedung Putih adalah terkait bagaimana cara pemerintahan sebelumnya menangani Covid yang ternyata lebih buruk dari yang kami duga," kata Biden seperti dikutip Bussines Insider, Senin (8/2) waktu setempat.  

Biden merujuk pernyataannya itu pada ketersediaan vaksin. Awalnya ia menduga suplainya sudah diamankan dalam jumlah banyak. Namun, sebaliknya. "Karena itulah kami tengah mengupayakan segala cara yang kami bisa," kata Biden.

Ia berencana menggunakan stadion-stadion footbal NFL untuk melakukan vaksinasi massal dan mempercepat prosesnya. Sayangnya, hingga kini niat itu belum selaras dengan pasokan vaksin yang ada.

"Hal berbeda jika kita memiliki cukup vaksin, yang nyatanya tidak, jadi kami berupaya sekuat mungkin untuk mendapat lebih banyak vaksin," kata Biden.


Salah satu upaya Biden adalah mendekati produsen vaksin Covid-19 seperti Pfizer dan Moderna. Ia meminta mereka mempercepat produksi. Meski begitu, ia tidak menampik, mencapai kekebalan kelompok sebelum akhir musim panas ini peluangnya sangat berat.

Penanganan Covid-19 pada masa pemerintahan Biden sejauh ini menunjukan beberapa perubahan dari sebelumnya. Washington Post melalui laman pelacakannya menunjukan, untuk pertama kali dalam tiga bulan, kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat ada di bawah 100,000 pada Ahad, yakni 96.600 kasus.

Washington Post juga mencatat sudah 9.730.000 orang di AS divaksinasi, atau sekitar 2,98 persen dari total populasi.

Terkait vaksin, Kepala Penasihat Medis Presiden Anthony S. Fauci memperkirakan pasokan di AS bakal membaik pada Maret 2021. Peningkatan dosis vaksin sudah disetujui dari Pfizer-BioNTech dan Moderna. Kandidat vaksin lain yang sudah dapat lampu hijau adalah dari Johnson & Johnson.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler