Industri Produksi Jerman Stagnan karena Pembatasan 

Jerman memulai lockdown terbatas pada 2 November dengan menutup restoran dan bar.

AP/Christoph Soeder/DPA
Industri produksi di negara ekonomi terbesar Eropa, Jerman mengalami stagnasi pada bulan Desember 2020. Data resmi, Senin (8/2) menunjukan stagnasi meski kenaikan terjadi selama tujuh bulan berturut-turut.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Industri produksi di negara ekonomi terbesar Eropa, Jerman mengalami stagnasi pada bulan Desember 2020. Data resmi, Senin (8/2) menunjukan stagnasi meski kenaikan terjadi selama tujuh bulan berturut-turut.


Data dari Kementerian Ekonomi tersebut mengikuti data pada hari Jumat yang menunjukkan pemesanan pabrikan turun hampir 1,9 persen pada Desember, dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan hampir dua kali lipat dari ekspektasi para ekonom.

Angka-angka tersebut memperkuat kesan bahwa perekonomian Jerman bisa berkontraksi lagi di kuartal I 2021. Pada Desember 2020 atau kuartal IV 2020 pertumbuhan ekonomi mencapai minimal 0,1 persen.

Jerman memulai lockdown terbatas pada 2 November dengan menutup restoran, bar, fasilitas olahraga dan tempat rekreasi. Kemudian menutup sekolah dan toko-toko yang tidak signifikan pada 16 Desember setelah langkah-langkah tersebut gagal menurunkan infeksi virus corona.

Namun demikian aktivitas industri tidak dibatasi. Pembatasan dinilai masih pada tahap wajar. Kanselir Jerman Angela Merkel dan 16 gubernur negara bagian akan membahas kelanjutan pembatasan tersebut pada Rabu mendatang. Diperkirakan akan ada relaksasi meski tidak signifikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler