Jerman, Polandia, Swedia Kompak Usir Pegawai Kedutaan Rusia

Pengusiran merupakan aksi balasan atas aksi yang sama dari Rusia

en.wikipedia.org
Peta Benua Eropa
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman, Swedia, dan Polandia telah mengusir seorang pegawai kedutaan Rusia di masing-masing negara. Pengusiran itu merupakan aksi balas dendam yang terkoordinasi terhadap pengusiran diplomat Jerman, Polandia, dan Swedia oleh Moskow pada pekan lalu.

Baca Juga


Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, keputusan Rusia untuk mengusir diplomat dari sejumlah negara tidak dibenarkan dengan cara apapun. "Kementerian Luar Negeri hari ini menyatakan 'persona nongrata' kepada pegawai kedutaan Rusia di Berlin," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Jerman dalam sebuah pernyataan.

Pengusiran terhadap seorang pegawai kedutaan Rusia juga dilakukan oleh Polandia. Kementerian Luar Negeri Polandia telah meminta seorang pegawai di konsulat Rusia di kota barat Poznan untuk pergi. 

"Kementerian Luar Negeri mengambil keputusan sesuai dengan prinsip timbal balik dan berkoordinasi dengan Jerman dan Swedia untuk mengakui pegawai Konsulat Jenderal Rusia di Poznan sebagai persona non grata," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Polandia, dilansir Aljazirah, Selasa (9/2).

Swedia juga telah memberikan informasi kepada Rusia bahwa seorang staf dari kedutaan Rusia akan diminta untuk pergi meninggalkan Swedia. Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mengatakan, pengusiran itu adalah tanggapan yang tegas atas keputusan Rusia yang mengusir seorang diplomat Swedia.

"Ini adalah tanggapan yang jelas atas keputusan yang tidak dapat diterima untuk mengusir seorang diplomat Swedia yang hanya menjalankan tugasnya," ujar Linde.

Dikutip dari kantor berita Interfax, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pengusiran staf kedutaan di Jerman, Polandia, dan Swedia tidak dibenarkan. Sebelumnya, Rusia telah mengusir diplomat Jerman, Polandia, dan Swedia. Rusia menuding para diplomat telah berpartisipasi dalam aksi demonstrasi untuk mendukung kritikus Kremlin Alexei Navalny. Namun tudingan itu dibantah oleh Jerman, Polandia, dan Swedia. 

 

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengetahui tentang pengusiran diplomat tersebut. Borell mengatakan, pengusiran diplomat itu merupakan pesan bahwa Rusia mulai memisahkan diri dari Eropa.

"Tampaknya Rusia semakin memisahkan diri dari Eropa dan memandang nilai-nilai demokrasi sebagai ancaman eksistensial," ujar Borrell. 

Hubungan Rusia dan Uni Eropa telah memburuk setelah penangkapan Navalny yang memicu protes oposisi nasional. Navalny ditangkap di Moskow setelah menjalani perawatan kesehatan di Jerman. Navalny dirawat di rumah sakit di Jerman setelah mengalami insiden peracunan yang hampir mencabut nyawanya. 

Pihak berwenang Rusia mengatakan dia telah melanggar masa percobaan dari hukuman percobaan pada tindak pidana pencucian uang tahun 2014. Pengadilan Moskow menjatuhkan hukuman penjara dua tahun delapan bulan karena Navalny melanggar pembebasan bersyarat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler