Hutama Karya Targetkan Kontrak Baru Rp 21 Triliun
Bisnis konstruksi diprediksi akan kembali tumbuh pada 2021.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) pada 2021 membidik kontrak-kontrak strategis. Begitu juga dengan kontrak baru, termasuk beberapa Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta optimalisasi anak perusahaan.
“Kami menargetkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun di tahun ini,” kata Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (9/2).
Budi menambahkan, Hutama Karya juga memperkirakan adanya pertumbuhan bisnis konstruksi pada tahun ini. Khususnya pertumbuhan yang terjadi pada pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatra.
Meski mengalami penurunan pada 2020 akibat pandemi Covid-19, Budi yakin bisnis konstruksi akan kembali tumbuh pada 2021. Terlebih, saat ini sudah dikeluarkan Perpres Nomor 109 Tahun 2020 dan sudah ditetapkan Daftar Proyek Strategis Nasional terbaru yakni sebanyak 201 proyek dan 10 program yang mencakup 23 sektor dengan total nilai investasi sebesar Rp 4.810 triliun.
Untuk itu, Budi menilai sektor konstruksi akan mengalami fase pemulihan yang didukung oleh dampak positif dari telah ditemukannya vaksin Covid-19. “Hal tersebut tentunya akan meningkatkan movement people sehingga kegiatan konstruksi yang semula tertunda perlahan dapat kembali berjalan normal,” jelas Budi.
Budi menambahkan, optimisme perusahaan terhadap bisnis konstruksi yang kembali tumbuh dikarenakan pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional. Terutama dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.