Kadin Himpun Data Perusahaan yang Ingin Vaksinasi Mandiri
Minat besar untuk vaksinasi mandiri ditunjukkan oleh perusahaan padat karya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan dunia usaha menyambut baik program vaksinasi gotong royong yang dilakukan secara mandiri untuk swasta. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia saat ini tengah menghimpun data jumlah perusahaan yang akan mengikuti program vaksinasi tersebut bagi karyawan dan keluarga karyawannya.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan para pelaku usaha. Juga melakukan sosialisasi terkait hal ini dan ternyata antusiasme swasta dari berbagai sektor sangat tinggi untuk mengikuti program ini," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani lewat keterangan resmi pada Selasa (9/2).
Menurutnya, minat besar berpartisipasi ditunjukkan khususnya oleh perusahaan-perusahaan padat karya dan perusahaan yang berada di zona merah. Antusias ditunjukkan pula dengan banyaknya perusahaan dari sektor perbankan, manufaktur, tekstil, logistik dan sektor lainnya yang sudah mendaftar.
Rosan mengaku terkejut. Sebab program itu tidak hanya diikuti oleh perusahaan menengah besar, tetapi beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ikut mendaftar.
Lebih lanjut ia sampaikan, program vaksinasi mandiri lebih efisien dibandingkan mengeluarkan biaya untuk beragam hal lain, seperti tes antigen dan PCR. Selain itu, vaksinasi karyawan diyakini dapat mengembalikan jumlah pekerja ke jumlah normal sehingga produktivitas ikut membaik.
“Perusahaan-perusahaan mengharapkan agar vaksinasi bisa segera dilaksanakan sehingga memberikan rasa aman dan nyaman dalam beraktivitas. Kita juga berharap agar iklim usaha segera pulih dan perekonomian dapat bergerak,” kata dia.
Batas waktu pendaftaran tahap awal rencananya berakhir pada 10 Februari 2021. Hanya saja dikarenakan beberapa perusahaan masih membutuhkan waktu, maka pendaftaran dimundurkan hingga 17 Februari 2021.
Lebih lanjut, kata Rosan, regulasi program vaksinasi mandiri itu kini dalam tahap penyusunan terkait pelaksanaan teknis vaksinasi ditargetkan selesai pada minggu ke 3 Februari ini. Program vaksinasi mandiri akan dilakukan setelah vaksinasi dilakukan terhadap sektor prioritas yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.
Diperkirakan pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong bisa mulai dilaksanakan dalam rentang kuartal I 2021 hingga memasuki awal kuartal II 2021. Dia pun memperkirakan, sedikitnya 20 juta pekerja di sektor formal bisa mengikuti program tersebut.
“Total 40 persen dari angkatan kerja yang jumlahnya 130 juta orang adalah 52 juta orang. Sehingga, kemungkinan yang ikut adalah setengahnya, yakni sekitar 26 juta orang, atau setidaknya 20 juta pegawai," jelas dia.
Rosan juga memastikan, program vaksinasi tersebut tidak dibebankan kepada karyawan, melainkan ditanggung oleh masing-masing perusahaannya. Jenis vaksin yang akan digunakan pun di luar dari Sinovac atau merek lain yang ada dalam daftar program vaksinasi gratis pemerintah.
Sebagai informasi, perusahaan-perusahaan dapat mendaftarkan kepesertaannya melalui vaksin.kadin.id. kemudian bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di hotline 081219173177, 0812 9618 717 dan 0812 9618 7277.