PLN: Permintaan Listrik Sektor Agroindustri Aceh Meningkat
Ada sekitar 30 pelanggan baru di sektor agroindustri mengajukan pemasangan daya baru
REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, mengakui permintaan tenaga listrik untuk sektor agroindustri di wilayah pantai barat Aceh mengalami pertumbuhan sejak 2020.
“Ada sekitar 30 pelanggan baru di sektor agroindustri yang mengajukan pemasangan daya baru dengan kapasitas energi listrik mencapai 550 kilovoltampere (KVA) per pelanggan,” kata Manajer PT PLN (Persero) UP3 Meulaboh Ediwan HD, Ahad (14/2).
Pada 2019, jumlah pelanggan baru yang mengajukan pemasangan listrik di sektor bisnis tersebut berada di sekitar angka belasan pelanggan saja, katanya. Ia merincikan penambahan pelanggan baru di sektor kegiatan ekonomi di sektor agroindustri di Aceh Barat, yakni di lokasi peternakan ayam pedaging, serta sektor tambak udang vaname.
Dengan peningkatan tersebut, pihaknya berharap pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh di tengah pandemi Covid-19 semakin meningkat pada tahun 2021. Ediwan juga mengakui dengan bertambahnya sekitar 30 pelanggan baru di sektor agro industri tersebut, telah menyebabkan penambahan kebutuhan energi listrik di sektor bisnis di Aceh Barat mencapai 5 megawattampere (MWA).
Pihaknya berharap peningkatan kebutuhan energi listrik untuk sektor ekonomi di daerah ini ke depan semakin mengalami pertumbuhan, katanya. Ia juga menjelaskan selama ini yang dikeluhkan para investor untuk berinvestasi di Aceh yaitu terkait ketersediaan energi listrik.
Namun saat ini kekurangan energi listrik tersebut sudah terpenuhi dengan operasional PLTU 3-4 Nagan Raya, Aceh dan turut dibantu oleh pembangkit listrik dari PLTMG Arun di Kabupaten Aceh Utara, dengan suplai dari sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara.
“Jadi kalau ada investor yang ingin berinvestasi di Aceh, saat ini kebutuhan energi listrik tidak lagi menjadi kendala, semuanya sudah bisa kita penuhi,” kata Ediwan.