Dapat Angpau Imlek? Ini 4 Cara Bijak Mengelolanya

Penggunaan yang tidak bijak dapat membuat angpau habis dalam waktu singkat.

Wikimedia
Penggunaan yang tidak bijak dapat membuat angpau habis dalam waktu singkat.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tradisi yang lekat dalam perayaan Tahun Baru Imlek adalah berbagi angpau. Angpau merupakan hadiah dalam bentuk uang yang biasanya diberikan dalam amplop berwarna merah saat Tahun Baru Imlek.

Mendapatkan angpau memang sangat menyenangkan. Akan tetapi, penggunaan yang tidak bijak dapat membuat angpau habis dalam waktu singkat. Padahal uang angpau bisa sangat bermanfaat, khususnya di masa pandemi seperti ini.

Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis Ivan Christian Winatha MM RFP menyarankan agar angpau tidak dilihat sebagai dana untuk dihambur-hamburkan. Ivan menganjurkan agar angpau dilihat sebagai dana tambahan atau bonus untuk mencukupi kebutuhan saat ini atau sebagai dana cadangan di masa depan.

Bila ingin menggunakan angpau untuk saat ini, angpau sebaiknya digunakan untuk pengeluaran yang harus segera dibayar atau untuk kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Misalnya, untuk melunasi kartu kredit, membayar tagihan uang kost, atau membayar cicilan motor. Dengan begitu, akan ada kesempatan untuk menabung lebih banyak di bulan berikutnya.

Bila tak ada pengeluaran mendesak yang harus dilunasi saat ini, Ivan menyarankan agar angpau sebaiknya jangan digunakan. Akan lebih baik bila angpau tersebut dijadikan sebagai dana investasi.

"Tentu sangat baik karena uang tambahan dapat menambah saldo tabungan atau investasi," jelas Ivan dalam siaran pers Sequis yang diterima republika.co.id, dikutip Senin (15/2).

Setidaknya ada empat cara memanfanfaat uang angpau dengan bijak. Berikut ini adalah keempat cara tersebut seperti disampaikan oleh Ivan.

Baca Juga


Tabungan untuk Kebutuhan Jangka Pendek
Bila memiliki kebutuhan jangka pendek, misalnya kebutuhan membayar SPP kuliah atau sewa kost, angpau bisa disimpan sebagai tabungan terlebih dahulu. Setelah waktunya tiba, angpau tersebut bisa dengan mudah diambil untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Investasi
Bila ingin mendapatkan nilai yang lebih besar dari jumlah angpau, investasi dapat menjadi pilihan. Akan tetapi, jangan lupa untuk mempelajari dulu risiko sebelum berinvestasi, khususnya pemula.

"Karena investasi selalu berkaitan dengan keuntungan dan risiko," ujar Ivan.


Prinsip Pareto
Cara lain untuk memanfaatkan uang angpau adalah dengan mempraktikkan prinsip Pareto, yaitu 80:20. Artinya, 80 persen uang angpau bisa digunakan untuk biaya hidup saat ini dan 20 persen lainnya digunakan untuk tabungan masa depan.

Ivan mengatakan prinsip ini sangat baik diterapkan untuk melatih kebiasaan hidup hemat dan tidak boros. Di sisi lain, cara ini dapat memperkuat tabungan untuk mempersiapkan masa depan.

Untuk menerapkan prinsip Pareto, penting untuk mulai berbenah keuangan dan mengenali skala prioritas pengeluaran dalam keseharian. Pertimbangkan apakah ada pengeluaran-pengeluaran yang bisa ditunda, dibatalkan, atau dikurangi.

"Menyempatkan waktu untuk belajar cara menggunakan uang akan membantu kita lepas dari jerat utang, membantu kita tidak terikat pada utang, dan semakin bijak mengelola keuangan," ungkap Ivan.


Asuransi
Selain sebagai dana tambahan, menabung, dan berinvestasi, Ivan menilai uang angpau juga bisa digunakan untuk membeli asuransi jiwa atau kesehatan. Asuransi ini bermanfaat untuk melindungi kondisi finansial bila terjadi risiko tak terduga seperti sakit yang membutuhkan rawat inap. Dengan asuransi, seseorang tak akan kesultian untuk menyediakan uang dalam jumlah besar untuk perawatan rumah sakit tersebut.

Asuransi juga bisa untuk mempersiapkan masa depan. Misalnya untuk dana menikah, melahirkan, atau liburan. Untuk kebutuhan-kebutuhan ini, Ivan menyarankan untuk memilih produk asuransi yang memberikan nilai tunai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler