8 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Paru-Paru
Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan paru-paru di tengah pandemi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus yang menjadi pandemi saat ini, yaitu virus korona, menyerang alat vital bagi pernafasan kita yaitu paru-paru. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan paru-paru kita agar terhindar dari penyakit-penyakit paru-paru, termasuk Covid-19, asma, COPD atau penyakit paru obstruktif kronik, bronkitis, dan kanker paru-paru yang paling fatal.
Para dokter pun menyarankan beberapa cara yang jauh lebih mudah untuk menjaga kesehatan paru-paru. Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan, seperti dilansir laman Eat This, Senin (15/2).
1. Jangan merokok dan berhenti jika merokok
Hal paling pertama yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru adalah berhenti merokok. Menurut CDC, merokok adalah penyebab utama kematian yang dapat dicegah.
Merokok dapat menyebabkan perkumpulan kondisi kesehatan, termasuk kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik yang meliputi emfisema dan bronkitis kronis. Ini juga dapat meningkatkan risiko tuberkulosis, penyakit mata tertentu, dan masalah sistem kekebalan, termasuk rheumatoid arthritis.
Menurut Matthew Mintz, MD, bahkan jika Anda bukan perokok berat, Anda harus mempertimbangkan untuk menghentikan kebiasaan itu selamanya. "Meskipun ada hubungan dosis antara merokok dan penyakit paru-paru, tidak ada jumlah rokok yang sehat," katanya.
2. Jika rokok tak disarankan, maka vape pun tak disarankan
"Selain beberapa hal berbahaya yang kami dengar baru-baru ini tentang vaping, ada beberapa laporan tentang konsekuensi vaping," kata Dr. Mintz. Dia menjelaskan vaping atau merokok elektrik dalam bentuk apapun dari nikotin tidak baik untuk tubuh secara umum, dan dapat membahayakan paru-paru.
3. Hindari asap rokok
Meskipun merokok itu buruk, bahaya asap rokok juga tidak terlalu berbahaya. Menurut CDC, 7.300 orang meninggal akibat kanker paru-paru setiap tahun akibat perokok pasif.
"Jika Anda tinggal dengan perokok atau bekerja di sekitar perokok, minta mereka berhenti atau tidak merokok di sekitar Anda," desak Dr. Mintz.
4. Tetap pantau kondisi paru-paru, termasuk saat pilek
Ahli alergi dengan Jaringan Alergi & Asma Purvi Parikh, MD, mendorong Anda yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma atau emfisema, termasuk pilek, untuk ke dokter dan memastikannya terkendali. "Penting untuk minum obat yang tepat jika Anda menderita penyakit paru-paru kronis seperti pilek atau asma untuk mencegahnya berkembang," kata Dr. Parikh.
Penting juga untuk memastikan diri kita untuk menggunakan dosis yang tepat dari obat apa pun yang diresepkan oleh dokter. Kita bisa menemui dokter dan pastikan diri menggunakan inhaler setiap hari untuk mencegah asma semakin parah.
5. Lakukan skrining untuk kanker paru
Dr. Mintz menunjukkan bahwa sekarang ada CT scan khusus untuk pasien yang berisiko terkena kanker paru-paru yang dapat mengambilnya lebih awal dan berpotensi menyelamatkan hidup Anda. Meskipun tidak semua orang membutuhkan tes ini, orang-orang tertentu pasti harus mendapatkannya.
Beberapa orang itu antara lain orang dewasa berusia 55 hingga 80 tahun yang memiliki riwayat merokok 30 bungkus setahun. Atau 1 bungkus sehari selama 30 tahun, 2 bungkus sehari selama 15 tahun, dan saat ini merokok atau telah berhenti dalam 15 tahun terakhir.
6. Periksa kualitas udara tempat kita tinggal
Menurut CDC, Radon, gas alami yang berasal dari bebatuan dan tanah serta dapat terperangkap di rumah dan gedung, merupakan faktor risiko kanker paru-paru. Hal yang menakutkan adalah, tidak bisa dilihat, dicicipi, atau dibaui.
Jika khawatir dengan radon di rumah, kita dapat melakukan tes oleh seorang profesional atau bahkan membeli tes di rumah di toko perangkat keras. Airthings atau sebuah perangkat rumah pintar yang terus memantau kualitas udara di rumah dan mengirimkan data ke perangkat seluler, bisa kita gunakan.
7. Jauhi racun dan bahan kimia lain
Menurut CDC, terpapar asbes, arsenik, knalpot diesel, dan beberapa bentuk silika dan kromium dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru. Dalam beberapa kasus, bahkan lebih tinggi daripada merokok
8. Olahraga teratur
Latihan memperkuat otot dan paru-paru. Saat aktif secara fisik, jantung dan paru-paru akan bekerja lebih keras untuk memasok oksigen tambahan yang dibutuhkan otot.
Sama seperti olahraga teratur yang membuat otot lebih kuat, olahraga juga membuat paru-paru dan jantunglebih kuat. Ketika kebugaran fisik meningkat, maka tubuh menjadi lebih efisien dalam memasukkan oksigen ke dalam aliran darah dan memindahkannya ke otot-otot yang bekerja.
Itulah salah satu alasan mengapa kita cenderung tidak sesak napas selama berolahraga dari waktu ke waktu. Jumlah yang disarankan: minimal 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas aerobik berat dalam seminggu.