Lido Jadi KEK, Hary Tanoe: Bisa Mendorong Ekonomi Kreatif

KEK Lido adalah KEK pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi kelas dunia

Istimewa
Pengusaha Hary Tanoesoedibjo
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo optimistis dengan dijadikannya Kawasan Lido, Jawa Barat, menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang baru oleh pemerintah. Menurtunya, pengembangan KEK di Lido ini akan mendorong ekonomi kreatif di Tanah Air.

Baca Juga


"Ini akan baik untuk ekonomi kreatif. Menciptakan wirausaha baru, menjadi tempat wisata bagi masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, menciptakan devisa, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Hary melalui keterangan di Jakarta, Senin (15/2).

KEK Lido adalah KEK pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi di antaranya theme park kelas dunia, lapangan golf, serta retail and dining. Kemudian, pengembangan akomodasi resor mewah bintang enam, hotel berbintang lainnya, dan pengembangan ekonomi kreatif yakni studio film dan festival musik.

Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.

Menyusul dijadikannya Lido sebagai KEK, MNC Group resmi memulai pembangunan Movieland di kawasan MNC Lido City, Jawa Barat.

Movieland adalah studio film dan drama seri outdoor. Hary berharap, Movieland akan menjadi pusat industri film dan drama seri kelas dunia pertama di Indonesia. Selain itu, menjadi creative hub yang menciptakan lapangan kerja hingga membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Hary mengatakan, saat ini belum ada fasilitas mumpuni untuk outdoor production, terutama untuk memproduksi film atau drama televisi.

Movieland dibangun di lahan seluas 21 hektare di kawasan MNC Lido City. Dilengkapi berbagai fasilitas produksi seperti backlot (lokasi shooting), sound stage (studio tertutup), peralatan produksi dengan teknologi mutakhir hingga fasilitas pasca produksi dengan teknologi berkelas dunia.

Untuk backlot, Movieland akan menghadirkan berbagai kebutuhan area syuting terbuka, seperti area perumahan, permukiman perkotaan, nuansa kota tua dan perdesaan. Selain itu, ada area alam terbuka, termasuk area berlatar kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Movieland juga dilengkapi backlot berbagai fasilitas umum, seperti rumah sakit, halte bis, sekolah, supermarket hingga gedung mirip bandara. Fasilitas pendukung lainnya, sound stage seluas 1.500 meter persegi yang dilengkapi giant green screen dan water tank maupun set, khusus penunjang produksi.

Selain itu, dilengkapi penginapan untuk para kru film atau televisi, sehingga mereka tak perlu pulang pergi selama produksi. "Semua end to end dikerjakan di sini, sehingga kualitas produksi kita bisa seperti Hollywood," ujar Hary.

Movieland berada kawasan MNC Lido City yang total luasnya mencapai 3.000 hektare. Ada lapangan golf, theme park, music festival venue seperti di Los Angeles, World Garden seperti di Dubai, data center, technology center, danau dan taman nasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler