Vaksinasi Massal Pasar Tanah Abang Jadi Model Percontohan
Menkes imbau pedagang Pasar Tanah Abang tidak menolak vaksinasi.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Febryan A, Sapto Andika Candra
Vaksinasi tahap dua untuk pelayan publik dimulai dengan penyuntikan kepada pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Khusus wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menargetkan 115 pasar menjadi tempat vaksinasi massal.
"Kita nanti akan masuk ke semua pasar di Jakarta secara bertahap, di Jabodetabek ada 115 pasar kita akan lakukan secara bertahap," kata Menkes Budi dalam keterangannya di tempat vaksinasi massal Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat, Rabu (17/2).
Menkes menjelaskan model pusat vaksinasi massal bagi masyarakat di pasar ini nantinya akan jadi model dan ditiru oleh provinsi-provinsi lain dalam proses penyuntikan. Budi menerangkan pihaknya telah menyiapkan empat tipe penyuntikan vaksin Covid-19 untuk memudahkan dan mempercepat program vaksinasi.
Tipe yang pertama di mana masyarakat datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi. Model yang kedua, tim dari Kementerian Kesehatan akan datang langsung ke kantor-kantor atau tempat masyarakat bekerja untuk melakukan vaksinasi dengan metode jemput bola. Khusus TNI-Polri, Kementerian Kesehatan akan menyerahkan vaksin secara langsung karena kedua institusi tersebut memiliki sumber daya manusia untuk melakukan vaksinasi terhadap anggotanya.
Model yang ketiga, tim Kementerian Kesehatan akan datang ke pusat-pusat keramaian untuk memberikan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat. Dan yang keempat dengan membuat satu tempat yang dijadikan pusat vaksinasi massal dan masyarakat yang akan mendatangi pusat vaksinasi massal tersebut.
"Keempat model penyuntikan ini kita atur tergantung jenis pekerjaannya," kata Menkes.
Program vaksinasi tahap dua untuk masyarakat yang bekerja di sektor publik dan lansia mulai dilakukan pada hari ini dimulai dengan penyuntikan bagi pedagang pasar. Sebanyak 9.700 orang pedagang Pasar Tanah Abang terdaftar untuk divaksinasi secara bertahap.
Budi tidak menampik masih ada penolakan dari sejumlah pedagang. Ia mengimbau para pedagang tak menolak vaksin demi kesehatan bersama.
"Sekarang kita imbau, udahlah, (ayo) divaksin biar bisa melindungi diri dan teman-teman," kata Budi.
Ketika ditanya apakah akan dilakukan penyisiran terhadap pedagang yang menolak vaksin, Budi tidak menjawab secara spesifik. "Kita mengimbau bagi yang menolak vaksin mudah-mudahan nanti bakal (ikut) divaksin," kata Budi.
Ia pun mengimbau para pedagang yang belum terdata sebagai calon penerima vaksin untuk segera mendaftar. Berdasarkan data awal, kata dia, ada 55 ribu pedagang yang akan divaksin di Pasar Tanah Abang. Sedangkan hingga hari ini, baru 9.791 pedagang yang terdata. Vaksinasi terhadap 9.791 pedagang di Pasar Tanah Abang akan dilakukan dalam lima hari ke depan.
"Kita terbuka. Kalau memang pedagang itu beroperasi di sini (Pasar Tanah Abang), silakan datang," kata dia.
Dua hari sebelum kegiatan vaksinasi di Tanah Abang dimulai, dua pedagang yang Republika wawancarai juga menolak divaksin. Mereka adalah Faisal Maulana (25 tahun) yang berjualan kebaya dan Desmawarni (57) yang berjualan pakaian.
"Kalau saya tidak setuju divaksin. Saya takut. Masalahnya vaksin ini belum teruji. Ini menurut saya, ya," kata Faisal, Senin (15/2).
Berdasarkan penelusuran Republika, memang tidak semua pedagang bersedia divaksin. "Satu teman saya yang sama-sama karyawan toko, tidak mau divaksin. Dia takut," kata Yessy, seorang karyawan toko pakaian muslim, usai menerima suntikan vaksin.
Pedagang yang hari ini menerima vaksinasi namun mengutarakan merasa senang sudah divaksin. Salah satu pedagang yang sudah menerima vaksin, Bun (51), mengaku senang menjalani rangkaian proses penerimaan vaksin Covid-19.
"Tidak ada perbedaan ya setelah menerima vaksin ataupun sesudah menerima vaksin. Badan tetap terasa sehat, malah kalau gak divaksin lebih was was lagi," ujar Bun saat ditemui seusai mencetak Kartu Vaksinasi Covid-19 miliknya.
Selain Bun, pedagang lainnya bernama Hedi (41) mengaku dari awal sudah antusias dengan rencana pemberian vaksin untuk pedagang di Pasar Tanah Abang khususnya di Blok A tempatnya berjualan. "Kalau saya sih langsung ikut pas ditanya mau daftar atau enggak. Ngapain takut kan ini untuk kebaikan kita juga, harapannya sih dengan pedagang di sini divaksin bisa ramai lagi pasarnya. Nggak takut lagi," ujar Hedi.
Tak jauh berbeda dari Ria (35). Salah satu karyawan dari toko makanan di lantai 8 Blok A Pasar Tanah Abang itu mengaku senang dengan adanya vaksinasi untuk pedagang.
"Awalnya saya sendiri takut. Banyak juga pedagang yang takut. Tapi kan sejak 2 minggu lalu sosialisasi tuh ke masing-masing toko. Nah itu di situ saya jadi yakin kalau vaksinasi ini hal yang baik. Saya senang kalau ini berjalan lancar," ujar Ria.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan pelaksanaan vaksinasi massal di Blok A Pasar Tanah Abang sudah berlangsung cukup baik. Pedagang pun antusias dalam penerimaan vaksin Covid-19 itu.
Hingga saat ini belum ditemukan kendala untuk pelaksanaan vaksinasi di Blok A Pasar Tanah Abang itu. Anies mengatakan vaksinasi massal yang dilakukan bagi pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang akan menjadi percontohan untuk pelaksanaan vaksinasi di pasar-pasar lainnya di Ibu Kota.
"Ini nantinya menjadi salah satu cara untuk menemukan format vaksinasi yang dilakukan di pusat-pusat pertokoan lainnya," ujar Anies.
Anies mengatakan pembagian vaksin Covid-19 yang menyasar pedagang itu akan dilakukan secara bertahap di 153 pasar lainnya di wilayah DKI Jakarta. "Ini dikerjakan bersama Kemenkes dengan Pemprov DKI Jakarta harapannya nanti semua pekerja di pusat perdagangan bisa mendapatkan vaksin, mulainya dari Tanah Abang," ujar Anies.
Pagi tadi, Presiden Joko Widodo ikut meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 di Blok A Pasar Tanah Abang. Presiden Jokowi tiba di Pasar Tanah Abang pukul 08.51 WIB disambut oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Jokowi meninjau lokasi vaksinasi di lantai 12 yang merupakan teras Masjid Pasar Tanah Abang Blok A dan lantai 8 yang merupakan bagian food court. Nantinya untuk di kawasan Pasar Tanah Abang, tidak hanya di Blok A, pedagang di Blok B, Blok G dan Blok F juga akan menerima vaksinasi secara bertahap.
Vaksinasi tahap dua nantinya akan menyasar 16,9 juta pekerja dan pelayan publik di seluruh Indonesia. Kelompok ini mencakup seluruh masyarakat yang sehari-hari harus berhadapan dan bertemu dengan banyak orang sehingga memiliki risiko terpapar Covid-19.
Presiden usai meninjau vaksinasi terhadap pedagang Pasar Tanah Abang, mengatakan bahwa kelompok pekerja dan pelayan publik yang dimaksud di antaranya adalah aparat keamanan, pedagang pasar, karyawan toko, pekerja mal, wartawan, hingga atlet. Termasuk juga profesi lain yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Setelah berjalan di Ibu Kota, Jokowi menegaskan vaksinasi Covid-19 terhadap pekerja dan pelayan publik akan digulirkan di provinsi lainnya secara merata. Ia berharap jumlah capaian vaksinasi bisa terus meningkat signifikan setiap harinya.
Progres vaksinasi Covid-19 tahap pertama terhadap SDM kesehatan diketahui berjalan cukup lambat. Berselang lebih dari sebulan sejak dimulai 13 Januari 2021 lalu, suntikan vaksin baru diberikan kepada 1,12 juta orang. Angka ini masih di bawah target vaksinasi terhadap tenaga kesehatan sebanyak 1,46 juta orang.
Pemerintah sendiri masih menargetkan vaksinasi Covid-19 bisa rampung sebelum akhir 2021. Salah satu upayanya dengan memastikan pesanan vaksin tiba sesuai jadwal. Dari 426 juta dosis vaksin yang sudah dipesan, sedikitnya 92,6 juta dosis vaksin akan tiba sepanjang semester I 2021 ini.