China Ajukan 4 Proposal Perangi Pandemi Covid-19

Proposal China diajukan di Dewan Keamanan PBB

EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Seorang wanita yang mengenakan masker pelindung wajah dengan seekor anjing berjalan melewati sukarelawan keamanan publik yang berdiri di samping pagar keamanan dan memeriksa kode kesehatan orang-orang untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (Covid-19), di daerah pemukiman di Wuhan, Cina, 22 Januari 2021.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mengajukan empat proposal untuk memerangi pandemi Covid-19 sebagai bentuk kontribusi yang baru terhadap perdamaian global.

Baca Juga


Proposal tersebut disampaikan Penasihat Pemerintah sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam pengarahan terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang khusus membahas distribusi vaksin Rabu (17/2).

Keempat proposal tersebut adalah pertama, mengenai diprioritaskannya masyarakat dan peningkatan kerja sama dalam memerangi Covid-19, kedua, melaksanakan resolusi DK-PBB secara penuh dan menciptakan lingkungan yang nyaman dalam memerangi pandemi, ketiga, mengatasi defisit vaksin dan meningkatkan bantuan terhadap negara-negara sedang berkembang. Sementara keempat, memperkuat koordinasi dan menjalan peran yang maksimal sesuai mekanisme yang diatur PBB.

 

Menurut Wang Yi, China telah bertindak nyata dalam mendukung distribusi vaksin Covid-19 karena China tidak pernah berpandangan geopolitis dalam menjalin kerja sama internasional di bidang vaksin Covid-19, tidak pernah menghitung keuntungan ekonomi, dan tidak pernah mengajukan persyaratan politik apa pun.

"Apa yang ada dalam pikiran kami lebih kepada upaya menjadikan vaksin sebagai kebutuhan pokok yang mudah didapat dan terjangkau oleh masyarakat di semua negara," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa China akan terus bekerja sama dengan semua pihak dan meningkatkannya dalam penyediaan vaksin dan tindakan pencegahan dan pengendalian pandemi. Pertemuan yang digelar secara virtual itu juga dihadiri Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Sampai saat ini China sudah mengirimkan vaksin buatan Sinopharm dan Sinovac ke 30 negara yang tersebar di Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler