Sejumlah Koridor Transjakarta Setop Sementara, Ini Daftarnya
Ada beberapa layanan yang terpaksa berhenti beroperasi sementara
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Prasetia Budi mengatakan, hujan yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu (20/2) dini hari berdampak pada operasional layanan Transjakarta. Ada beberapa layanan yang terpaksa berhenti beroperasi sementara, mengingat kondisi genangan air yang tidak memungkinkan untuk dilintasi armada.
Salah satunya, kata Prasetia, tingginya genangan air di sekitar Jalan Mayjen Sutoyo, Pejaten, dan sekitar Kampung Rambutan berdampak pada dihentikannya sejumlah rute layanan Transjakarta untuk sementara. "Hingga Sabtu (20/2) pukul 12.00 WIB rute setop operasi ada empat dan rute yang dialihkan ada empat juga," kata Prasetia dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/2).
Adapun rincian rute BRT dan Non-BRT Transjakarta dalam kondisi banjir sebagai berikut :
- Koridor 1, 2, 3, 4 dan 5 beroperasi normal. Sedangkan koridor 6 setop operasi untuk sementara karena ada titik banjir di sekitar Pejaten.
- Adapun bus Transjakarta koridor 7 rutenya hanya sampai Tanah Merdeka, karena ada titik banjir sekitaran terminal Kampung Rambutan.
- Koridor 8 dan 9 beroperasi normal, sedangkan koridor 10 ada pengalihan dan perpendekan, karena ada titik banjir sekitar Jalan Mayjen Sutoyo.
- Koridor 11, 12 dan 13 beroperasi normal.
- Rute non-BRT, Rute 1C (Blok M-Pesanggrahan) setop operasi karena ada titik banjir di Jalan Ciledug Raya.
- Rute 5M (Kampung Melayu-Tanah Abang) juga setop operasi berhubung ada genangan air di depan pool Kampung Rambutan, sehingga bus tidak bisa keluar. Akibatnya rute 7B juga mengalami perpendekan rute karena titik banjir di terminal Kampung Rambutan itu.
- Rute 7P (Pondok Kelapa-BKN) normal namun diberlakukan kontraflow karena ada titik banjir di Jalan Sutoyo.
- Rute 1M (Blok M-Meruya) mengalami pengalihan rute karena ada titik banjir sekitaran Meruya.
- Rute 7A (Kampung Rambutan-Lebak Bulus) setop operasi akibat titik banjir sekitaran Deptan.
Sedangkan untuk rute lainnya rute 10K (Tanjung Priok-Senen), 11D (Pulo Gebang-Pulo gadung), 1A (PIK-Balai Kota), 1E (Pondok Labu-Blok M), 1Q (Rempoa-Blok M), 2P (Gondangdia-Senen), 2Q (Tanah Abang-Gondangdia), 3E (Puri Kembangan-Centraland), 7B (Kampung Rambutan-Blok M), 7D (TMII-Pancoran), 8D (Joglo-Blok M), 8E (Bintaro-Blok M) dan 9D (Pasar Minggu-Tanah Abang) semuanya beroperasi normal.
Kemudian, lanjut Prasetia, untuk rute bus kecil atau Mini Trans maka pengoperasian JAK02 mengalami pengalihan jalur, JAK06 harus setop beroperasi karena di pertigaan Cedang ketinggian air mencapai 50-60 cm, JAK08 harus diperpendek rutenya, dan JAK14 stop operasi berkait ada titik banjir sekitaran jalan pengapuan.
Begitu juga JAK19 yang harus setop operasi karena pertigaan Cedang ketinggian air mencapai 50-60 cm, dan Jalan Rukun ketinggian air bahkan mencapai 70 cm. Rute JAK20 juga terpaksa setop operasi akibat titik banjir di jalan skadron, sedangkan rute JAK21 harus stop operasi akibat titik banjir di jalan komodor.
"Kami mohon maaf untuk itu," kata Prasetia. Namun, tambahnya, semua layanan ini akan kembali beroperasi normal kembali, apabila jalur sudah memungkinkan untuk dilintasi armada.
Di luar itu, Transjakarta tetap menghimbau masyarakat untuk tetap di rumah saja apabila tidak ada keperluan mendesak. Namun jika harus ke luar rumah karena terpaksa, selalu pastikan untuk menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.