Pasukan India dan China Kosongkan Perbatasan Himalaya Barat

Militer India dan China setuju menarik pasukan, tank, dan artileri.

EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Sejumlah truk tentara India, ilustrasi
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pasukan India dan China telah mengosongkan daerah perbatasan di Himalaya barat pada Ahad (21/2). Awal bulan ini, komandan militer kedua negara setuju untuk mulai menarik pasukan, tank, dan artileri sebagai langkah pertama menuju penarikan secara penuh.

Baca Juga


"Kedua belah pihak secara positif menilai kelancaran penyelesaian pelepasan pasukan garis depan di kawasan Danau Pangong dengan mencatat bahwa itu adalah langkah maju yang signifikan yang memberikan dasar yang baik untuk penyelesaian masalah lainnya yang tersisa di sepanjang LAC di Sektor Barat," ujar pernyataan bersama militer India dan China dalam siaran pers. 

Penempatan di daerah terpencil di wilayah Ladakh yang dikelola India dan berbatasan dengan dataran tinggi Aksai Chin yang dikelola China, telah menimbulkan kekhawatiran terhadap konflik yang lebih luas. Pasukan militer India dan China tetap ditempatkan di bagian lain dari perbatasan yang tidak ditentukan termasuk Hot Springs, Gagra Post dan dataran Depsang. Hal itu sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik dan meredam ketegangan antara kedua belah pihak.  

"Kedua belah pihak sepakat untuk mengikuti konsensus penting dari para pemimpin negara mereka, melanjutkan komunikasi dan dialog mereka, menstabilkan dan mengendalikan situasi di lapangan, mendorong penyelesaian masalah yang tersisa yang dapat diterima bersama secara mantap dan tertib, sehingga dapat bersama-sama menjaga perdamaian dan ketentraman di daerah perbatasan," ujar pernyataan bersama militer India dan China. 

 

Pasukan militer India dan China telah berkonfrontasi sejak April di Line of Actual Control (LAC) atau perbatasan de facto di Himalaya, termasuk di danau glasial Pangong Tso. India mengatakan pasukan China telah menyusup ke sisi LAC dan memicu pertikaian serius dalam beberapa dekade. Sementara, China membantah bahwa pasukannya telah melanggar LAC dan menuding India telah melakukan tindakan provokatif.

Konfrontasi meningkat pada bulan Juni ketika 20 tentara India dalam bentrokan dengan China di wilayah Galwan di Ladakh. Dalam bentrokan itu, China mengklaim pasukannya juga menjadi korban tewas. Namun, China enggan menyebutkan jumlah pasti terkait pasukan yang tewas akibat bentrokan tersebut. 

Militer China dan India telah melakukan pembicaraan diplomatik selama beberapa putaran. Namun kedua pihak tidak dapat mencapai kesepakatan, hingga pada Februari mereka mencapai kesepakatan fase pertama untuk menarik pasukan dari perbatasan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler