Australia Selidiki Kasus Pemerkosaan di Parlemen

Tiga kasus pemerkosaan dilaporkan terjadi di lingkungan kerja parlemen Australia

abc
Bendera Australia.
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemerintah Australia mengatakan mereka akan segera menyampaikan hasil penyelidikan independen terhadap budaya kerja di lingkungan pemerintahan. Hal itu disampaikan setelah surat kabar Negeri Kanguru merilis tuduhan pemerkosaan ketiga di lingkungan kerja di parlemen.

Baca Juga


Pekan lalu dua orang pegawai Partai Liberal yang diketuai Perdana Menteri Scott Morrison mengaku diperkosa oleh orang yang sama pada tahun 2019 dan 220. Keduanya belum mengajukan laporan resmi ke polisi.

Namun, pekan lalu Brittany Higgins yang mempublikasikan tuduhan tersebut dengan terbuka mengatakan ia akan melakukannya. Masih belum diketahui apakah ia sudah mengajukan laporan ke polisi atau belum. 

Sementara Menteri Keuangan Simon Birmingham yang memimpin penyelidikan budaya di pemerintahan mengatakan ia ingin penyelidikan itu sudah selesai pekan depan. "Saya ingin independen sepenuhnya, saya ingin masyarakat yakin penyelidikan ini sepenuhnya independen," katanya di stasiun radio Australian Broadcasting Corp, Senin (22/2).

Ia mengatakan proses pengajuan laporan resmi akan menjadi elemen utama penyelidikan tersebut. "Ini bukan sesuatu yang saya perkirakan akan berlangsung berlarut-larut selama berminggu-minggu," ujarnya.

 

Menambah tekanan bagi pemerintah Morrison, surat kabar Australia mempublikasikan pengakuan perempuan ketiga yang juga diperkosa oleh seorang pegawai Partai Liberal. Pemerkosaan tahun 2016 itu terjadi pada 29 Juni malam dan 30 Juni pagi.

"Saya yakin tindakannya itu masuk pelecehan seksual, sebab ia melakukan atau mencoba melakukan tindakan seksual terhadap saya di saat saya mabuk berat dan tidak dapat memberikan atau menyampaikan persetujuan yang valid," kata perempuan yang tidak disebutkan namanya itu.

Perempuan itu mengatakan insiden tersebut terjadi di luar gedung parlemen. Partai Liberal yang berkuasa sudah dihujani kritikan mengenai perilaku mereka terhadap perempuan.

Kini serangan terhadap mereka semakin intensif terutama mengenai buruknya partai itu menangani keluhan internal yang disampaikan Higgins ke Linda Reynolds yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Higgins mengatakan merasa ditekan bila mengajukan laporan resmi ia akan kehilangan pekerjaan.

Pekan lalu Reynolds meminta maaf pada Higgins. Tetapi membantah ia atau stafnya menekan perempuan tersebut agar tidak mengajukan laporan resmi. Morrison mengaku baru mengetahui laporan tersebut pekan lalu dan berusaha menenangkan kemarahan masyarakat dengan menggelar penyelidikan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler