Putri Diana Disebut tidak akan Setuju dengan 'Megxit'

Semasa hidup, Diana ingin membentuk sistem monarki modern.

EPA
Meghan Markle dan suaminya Pangeran Harry.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mendiang Putri Diana dan Meghan Markle kerap dianggap senasib lantaran perjuangan mereka dalam menghadapi pers. Namun seorang teman dekat Diana percaya bahwa mendiang dan Meghan tidak akan cocok dan cukup bertolak belakang.


Hal itu diungkap oleh perancang busana Roberto Devorik yang merupakan salah satu sumber terdekat Putri Diana dalam sebuah wawancara bersama majalah Hola. Dalam sesi wawancaranya, dia juga mengeklaim bahwa ibu dari Pangeran Harry itu tidak akan menyetujui keputusan Megxit atau Meghan Exit. Ini merupakan julukan atas mundurnya Pangeran Harry dan Meghan Markle sebagai anggota senior kerajaan Inggris.

Pengusaha yang mengurus gaya busana Diana itu mengatakan semasa hidup Diana ingin membentuk sistem monarki modern, karenanya dia tidak akan setuju dengan Megxit. Mendiang Diana juga diklaim sangat ingin anak-anaknya yakni William dan Harry menjadi pangeran dari kerajaan modern.

"Saya pikir Diana akan sangat kecewa dengan semua ini. Dia menginginkan anak-anak menjadi bangsawan, dia ingin William menjadi raja Inggris, dan dia ingin Harry menjadi pendukung terbesar kakaknya," klaim Devorik seperti dilansir di IBTimes pada Kamis (25/2).

Menurut Devorik, mendiang Putri Diana merupakan sosok wanita yang disiplin dan sangat bertanggung jawab atas tugas yang diembannya. Karena itu, dia tidak akan senang dengan Megxit, yang membuat salah satu putranya mengesampingkan sebagian dari kewajibannya.

"Banyak yang tidak mengetahui hal itu. Tapi saya sekarang tidak bisa berbicara apapun kepada Harry, karena dia sudah tidak di sini lagi di antara kami," kata dia.

Devorik juga mengatakan Meghan adalah sosok yang mendominasi hubungannya dengan Harry. "Menurutku Meghan adalah bosnya. Harry, anak laki-laki yang sangat menderita dan percaya bahwa Meghan memiliki legacy Diana, tapi dia sangat linglung," kata Devorik dalam wawancaranya bersama Hola Magazine.

Menurut Devorik, keputusan Ratu Elizabeth II untuk mencopot cucu kesayangannya dari sisa perlindungan kerajaan adalah hal tepat. Dia juga menilai apa yang dilakukan Harry terhadap Ratu tidak bisa dimaafkan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler