Dzeko Berpotensi Absen saat Roma Jamu Milan

Dzeko mengalami cedera.

EPA-EFE/ETTORE FERRARI
Aksi penyerang AS Roma Edin Dzeko (kiri) saat melawan Braga di Liga Europa.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kabar kurang sedap untuk penggemar AS Roma. Ini terkait kondisi fisik penyerang Roma, Edin Dzeko.


Dzeko sempat dimainkan saat Roma jumpa Braga pada leg kedua babak 32 besar Liga Europa. Ia tampil selama 67 menit.

Timnya unggul 3-1. Usai duel yang berlangsung di Stadion Olimpico, Jumat (26/2) dini hari WIB, Dzeko mengalami cedera pangkal paha.

"Ia kemungkinan absen dalam pertandingan Serie A melawan Milan," demikian laporan yang dikutip Football Italia.

Untungnya i Lupi masih memiliki Borja Mayoral. Itu cukup untuk mengisi pos penyerang klub tersebut.

Pelatih Paulo Fonseca menggunakan strategi striker tunggal. Namun tetap saja Dzeko dibutuhkan pada partai bergengsi.

Sejauh musim 2020/21 berjalan, eks Manchester City itu sudah tampil dalam 25 laga di berbagai ajang. Selama periode tersebut, ia mencetak 10 gol.

AS Roma dan AC Milan bertemu pada giornata ke-24 Serie A. Duel ini berlangsung di Olimpico, Senin (1/3) dini hari WIB.

Kedua tim sama-sama bertarung di papan atas Liga Italia musim 2020/21. Roma ada di posisi keempat.

Dengan mengantongi 44 poin, I Lupi tertinggal lima angka dari Rossoneri di tangga kedua. Pasukan merah hitam sedang berupaya kembali ke singgasana.

Ada Inter Milan di posisi teratas. Nerazzurri mengoleksi 53 poin dari 23 pertandingan.

 

Menurut Dhian, saat ini masih terdapat tantangan terkait pola konsumsi masyarakat. Namun, sudah banyak potensi baik yang sudah dan terus dijalankan para remaja melalui pendidikan program gizi di sekolah dan di masyarakat. 

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan para remaja yang berkontribusi untuk perbaikan gizinya. Pengetahuan dan aktivitas baik ini semoga dapat dapat ditularkan kepada keluarga, teman dan masyarakat, demi terciptanya generasi Indonesia bebas masalah gizi dan maju," ujarnya.

Perekayasa Pusat Teknologi Agroindustri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr Noer Laily menyatakan, remaja mengalami masalah gizi mikronutrien karena sejumlah faktor. Faktor tersebut adalah kesadaran akan pemenuhan gizi pada remaja putri masih kurang, kesadaran untuk mengadopsi pola makanan gizi seimbang masih kurang, masih rendahnya konsumsi buah dan sayur, belum terpenuhinya kecukupan protein hewani, dan kurang aktivitas fisik.

Terkait anemia, lebih dari 50 persen kasus anemia disebabkan karena rendahnya daya serap zat besi. 

"BPPT menghasilkan inovasi makanan pendamping untuk melengkapi asupan zat gizi membantu cegah anemia. Makanan pendamping ini adalah Purula," tutur Noer.

Ia menjelaskan, Purula mengandung hidrolisat kedelai (biopeptida) yang berfungsi meningkatkan penyerapan zat besi dalam darah. Seperti diketahiu, zat besi, asam folat dan vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah, serta rumput laut yg kaya akan cita rasa, serat pangan dan mineral.

"Hasil uji efikasi menunjukkan konsumsi Purula dapat meningkatkan kadar serum Feritin dan penyerapan zat besi secara signifikan," kata Noer.

Tahun ini, BPPT memiliki program menyebarkan 50 ribu sachet Purula ke sekolah dan puskesmas. Mengenai manfaat Purula untuk mencegah anemia, instagram BPPT akan memberi penjelasan.

Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Prof Dr Ir Dodik Briawan menjelaskan pentingnya gizi seimbang bagi remaja dan manfaat protein untuk perkembangan dan daya tahan tubuh. Dalam paparannya, Dodik menyatakan gizi seimbang diwujudkan dengan slogan Kemenkes "Isi Piringku", 

"Dilihat porsi agar seimbang antara kebutuhan dan yang dimakan. Isi piringku dengan lauk pauk sepertiga dari setengah piring, karbohidrat dua pertiga dari setengah piring, buah-buahan sepertiga dari setengah piring, sayuran dua pertiga dari setengah piring," ujar Dodik.

Program Manager Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Eny Kurnia memiliki cara tersendiri untuk menyosialisasikan pangan sehat. GAIN memiliki program "Saya Pemberani" yang melibatkan anak muda sejak 2019 sampai 2020. Melalui program ini, GAIN mendapatkan ide-ide kreatif dari anak muda untuk gizi pangan yang baik untuk promosi gizi seimbang.

GAIN juga menginisiasi "Pelajar Peduli Gizi". Dua pelajar peduli gizi Dini Novita dan Defi Dina dari SMPN 5 Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhasil membuat komunitas untuk mengedukasi para remaja mengenai makanan yang bergizi dan aman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler