Positif Covid-19 Usai Divaksin, Ini yang Harus Dilakukan
Penting untuk memutuskan tindakan selanjutnya guna memastikan keselamatan diri.
REPUBLIKA.CO.ID, Divonis positif Covid-19 bukanlah berita baik, apalagi setelah baru saja memperoleh vaksin. Namun, begitu mengetahuinya, penting untuk memutuskan tindakan selanjutnya guna memastikan keselamatan diri.
Tercatat, lebih dari 80 persen kasus Covid-19 bersifat ringan atau sedang hingga tidak setiap pasien memerlukan rawat inap. Tapi mengetahui apa yang harus dilakukan, kapan harus mencari bantuan dapat mempercepat waktu pemulihan dan membantu bangkit kembali dengan lebih baik.
Dilansir dari Times of India pada Selasa (2/3), disarankan memperoleh bantuan dokter usai divonis positif Covid-19 pascavaksinasi. Dokter mampu memberi nasihat tindak lanjut. Dari obat-obatan yang perlu diminum atau perubahan pola makan yang diperlukan.
Pasien disarankan memberitahu dokter jika memiliki penyakit penyerta, atau sedang mencari pengobatan untuk kondisi lain. Patut diingat bahwa pengobatan sendiri tidak pernah disarankan.
Kemudian pasien diminta mengisolasi diri dari orang-orang yang tinggal bersama. Isolasi diri sangat penting untuk melindungi mereka dari risiko infeksi. Jika memilih menjalani karantina di rumah, ada aturan yang harus diikuti. Jika pasien berbagi kamar, dan tidak dapat mengisolasi diri sendiri, karantina diri di ruangan berventilasi baik yang memiliki kamar mandi terpisah.
Siapkan segala kebutuhan selama dua pekan ke depan di tempat karantina diri. Orang-orang di sekitar pasien juga harus menjalani tes Covid untuk menghindari risiko paparan. Semua orang yang tinggal di bawah satu atap juga harus dikarantina selama minimal sepekan.
Selanjutnya, penting pula untuk menentukan siapa yang akan merawat pasien ketika memilih karantina diri. Sebab pasien Covid-19 tetap membutuhkan bantuan dari seseorang. Idealnya, seorang yang membantu pasien haruslah seseorang yang muda dan sehat serta tidak memiliki kondisi medis yang dapat membahayakan imunitasnya.
Pasien juga mestinya mempertimbangkan jenis perawatan yang dibutuhkan sesuai tingkat keparahan infeksi (bersama dengan risiko Covid). Sebab pasien yang berbeda memerlukan rencana perawatan yang berbeda. Meskipun Covid-19 ringan atau asimtomatik belum benar-benar memiliki obat yang terbukti, pasien yang dirawat di rumah sakit diberi obat eksperimental yang memiliki sifat anti-virus, seperti remdesivir, deksametason, dan terapi steroid lainnya.
Selama proses penyembuhan pasien disarankan mewaspadai gejala yang muncul. Para ahli mengatakan tanda dan tingkat keparahan infeksi meningkat antara 5-10 hari pasca-infeksi. Hari ke-8 atau ke-9 juga biasanya merupakan waktu ketika sistem kekebalan pasien bekerja terlalu keras dan menimbulkan konsekuensi yang drastis, termasuk badai sitokin. Tingkat pernapasan, ketidaknyamanan, gangguan pernapasan adalah beberapa tanda yang harus dipantau dengan cermat.
Terakhir, seusai masa karantina perlu bertanya kepada dokter tentang tindakan yang diperlukan. Sanitasi ruang keluarga, pemilahan sampah, dan desinfektan lingkungan akan menjadi beberapa langkah yang perlu diambil sebelum dapat mengakhiri masa isolasi.