Diskusi SapaIkatisa31 Disambut Meriah Alumni Lintas Angkatan
Kegiatan diskusi Sapa Ikatisa dihadiri oleh alumni dari angkatan 1979 sampai 2020.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyakit Covid-19 dapat disembuhkan melalui cara berpikir positif, ikhlas menerima penyakit serta tetap menjaga asupan gizi secara seimbang. Sementara dengan melakukan vaksin diharapkan Indonesia bisa memutuskan transmisi penyakit serta meningkatkan ketahanan individu, keluarga dan masyarakat dengan terbentuknya herd immunity.
Hal tersebut menjadi rangkuman dari serial perdana webinar Sapa Ikatisa bertajuk “Haruskah Kita Acuhkan Covid-19” yang digelar oleh Ikatan Alumni SMA Negeri 31 Jakarta (IKATISA31) di Jakarta, Ahad (7/3). Hadir dalam diskusi virtual itu dr Linda Siti dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat-Kementerian Kesehatan RI, Dr Syarief Darmawan (dosen dari Politeknik Kesehatan - Kemenkes), serta penyintas Covid-19, Mohammad Akbar.
Gelaran diskusi virtual ini juga mendapatkan respons positif dari alumni lintas angkatan SMA Negeri 31 Jakarta. Dari 70 lebih peserta yang hadir, alumni yang mengikuti kegiatan ini ada yang berasal dari angkatan 1979 hingga 2020. "Sebagai panitia kami ucapkan terima kasih kepada seluruh alumni," Ketua Panita Webinar Sapa Ikatisa, Maya Pane, saat membuka acara.
Sementara itu, Akbar yang menjadi pembicara pembuka menyampaikan pengalamannya selama mengalami Covid-19. Untuk dapat sembuh maka secara internal, ia menyarankan, perlunya cara berpikir positif dalam menyikapi penyakit Covid-19 ini.
"Lalu secara eksternal atau dari lingkungan sekitar, mereka yang terkena Covid-19 itu harus didukung dengan cara jangan mengucilkan mereka, kasih pesan positif dan kalau bisa kirimkan juga makanan,” kata Akbar, penyintas Covid-19 yang sempat dua pekan mengisolasi diri di Wisma Atlet Jakarta.
Selanjutnya, Syarief menganjurkan hal yang harus dilakukan bagi penderita Covid-19 maupun masyarakat umum dalam menghadapi pandemi ini. Diantaranya dia menyarankan untuk mengurangi porsi makanan yang bersumber dari karbohidrat dan lemak. Di saat yang sama, sangat dianjurkan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah.
“Tidak lupa juga harus bisa diciptakan aktifitas fisik di rumah yang menyenangkan dan kreatif. Lalu kelola stres dan kejenuhan ketika menjalani isolasi serta optimalkan kualitas tidur,” kata pria berkacamata lulusan 1995 dari SMA Negeri 31 Jakarta ini.
Lantas terkait dengan vaksinasi, Linda menjelaskan secara tujuan dilakukan untuk menurunkan angka yang sakit dan tingkat kematian akibat Covid-19. Alasan lainnya dari vaksinasi, kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini adalah mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
“Vaksinasi diharapkan untuk dapat memicu herd immunity sehingga infeksi virus Covid-19 dapat berkurang,” ujarnya.
“Lalu ketika sebagian besar kelompok masyarakat rentan diberikan vaksinasi, maka penyebaran patogen penyebab penyakit dapat dibatasi atau dihentikan.
Inilah yang disebut kekebalan kelompok atau herd immunity,” lanjut Linda.
Walau seseorang sudah mendapatkan vaksinasi, Linda tetap mengingatkan agar menjalankan protokol kesehatan tetap dilaksanakan. Untuk itu ia sepakat dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini perlu adanya kesadaran semua pihak untuk saling menjaga diri masing-masing.
“Jadi ayo terapkan 5 M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas,” ujarnya.