SMA Bosowa Bina Insani Gelar Ekskul Menulis Artikel
Kemampuan menulis artikel merupakan kebutuhan, bahkan keharusan.
REPUBLIKA.CO.ID BOGOR -- SMA Bosowa Bina Insani Bogor kembali melaksanakan kegiatan Happy Ekskul Online, Rabu (24/3). Kali ini, pesertanya adalah para siswa yang memilih ekskul Menulis Artikel. Umumnya mereka juga mengikuti pelatihan menulis cerpen yang dilaksanakan pekan lalu. Penanggung jawab Ekskul Rizki Idham Sigit kembali mengundang redaktur senior Harian Republika Irwan Kelana sebagai nara sumber pada kegiatan kali ini.
Acara ini dimulai pukul 13:00 dan diakhiri pukul 15:00. Acara dipandu lagi oleh Pak Rasum dari SMABBI sebagai moderator sekaligus operator. Nara sumber, Irwan Kelana memberikan judul pelatihan Menulis Artikel ini “Menulis Artikel Membuka Jalan Kesuksesan”
Irwan menuturkan bahwa menulis artikel di media massa, baik cetak maupun opini saat ini merupakan sebuah kebutuhan bahkan keharusan bagi sebagian orang. Bagi mahasiswa misalnya, hal itu terkait dengan tugas kuliah. “Ada mata kuliah tertentu yang mewajibkan mahasiswanya menulis artikel dan dimuat di media mainstream (bukan social media),” kata Irwan seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Begitu pula dalam dunia pekerjaan. Misalnya, guru dan dosen. Bagi guru dan dosen, menulis artikel merupakan kewajiban terkait karir, insentif dan lain-lain. “Karena itu, alangkah baiknya kalau siswa SMA pun sudah belajar menulis artikel sejak dini,” ujarnya.
Irwan juga mengurai manfaat dari menulis artikel, dia ntaranya bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hal-hal tertentu. misalnya, pentingnya 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) untuk mencegah penularan virus Corona. Juga bisa menginspirasi masyarakat dengan kisah-kisah perjuangan seseorang (dalam bidang pendidikan, mendidik anak, jatuh bangun dalam bisnis, sembuh dari sakit dan lain-lain), dan masih banyak lagi manfaat yang dapat dipetik dari menulis artikel.
“Apapun latar belakang kita – entah guru, dosen, mahasiswa, pelajar SMA, peneliti, ustadz, pendeta, pebisnis, dokter, pengacara, artis, pekerja sosial, bahkan ibu rumah tangga biasa sekalipun – kita bisa menjadi penulis artikel. Kita bisa menulis artikel sesuai kapasitas dan latar belakang kita masing-masing,” paparnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa jenis artikel, seperti opini, kolom, esai dan editorial. Namun, pada pelatihan kali ini, Irwan memokuskan pada penulisan opini. “Rubrik Opini merupakan salah satu rubrik paling bergengsi di media. Karena itu, banyak orang yang menginginkan tulisannya bisa dimuat di rubrik Opini,” ungkapnya.
Ia mengemukakan, banyak penulis opini yang kemudian menjadi tokoh-tokoh terkenal, jadi nara sumber di bidangnya, jadi komisaris bank, jadi pengamat, jadi direktur, jadi pejabat kementerian dan berbagai jabatan strategis dan mentereng lainnya.
Pelatihan dilanjutkan dengan praktik menulis artikel bagi para peserta. Irwan mengatakan, yang pertama dilakukan, terutama bagi penulis pemula adalah membuat outline (kerangka tulisan) untuk memudahkan peserta dalam menulis. Urutan-urutan yang akan ditulis diharapkan sudah jelas, dan diharapkan tetap fokus pada ide tersebut.
“Buatlah outline yang baik. Kata orang, outline yang baik berarti separoh pekerjaan selesai,” ujarnya.