Kapan Anak-Anak akan Dapatkan Vaksin Covid-19?
Perlu kehati-hatian dalam melakukan uji coba vaksin untuk anak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di berbagai belahan dunia, vaksinasi covid-19 sudah mulai dilakukan. Para lansia, pekerja publik sudah mulai mendapatkan vaksin. Namun, kapan vaksin covid-19 akan menjangkau anak-anak?
Saat ini perusahaan farmasi vaksin Covid-19 sedang melakukan uji klinis pada remaja atau anak kecil. Mereka belum bisa pastikan kapan vaksin untuk anak akan tersedia secara luas. Hal itu bergantung pada hasil uji klinis dan proses persetujuan Food and Drug Administration (FAD).
"Sangat penting untuk menyediakan vaksin Covid-19 bagi anak-anak untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19 dan untuk melindungi kaum muda yang berisiko tinggi. Tetapi ketika Anda berbicara tentang memberikan vaksin pada anak-anak, semua orang ingin memastikan kalau vaksin itu aman. Ini berarti uji klinis yang cermat sangat penting," kata Dokter Penyakit Menular Anak di Universita Rochester Medical Center, Amerika Serikat Jennifer Nayak dikutip dari sciencetificamerican, Rabu (31/3).
Jennifer juga membantu menjalankan salah satu klinik Moderna untuk lakukan uji coba pada anak-anak. Menurutnya, peneliti juga harus sangat berhati-hati untuk meminimalkan risiko pada anak-anak yang mendaftar dalam uji coba tersebut.
Anak-anak tidak selalu memahami risiko yang terlibat dalam berpartisipasi dalam uji coba. Dengan demikian, mereka tidak dapat memberikan persetujuan yang diinformasikan.
Inilah salah satu alasan mengapa perusahaan farmasi menunggu begitu lama untuk mulai menguji vaksin mereka pada anak-anak. Mereka ingin memiliki data selama berbulan-bulan yang menunjukkan kalau vaksin aman untuk orang dewasa dulu.
Adapun apakah anak-anak mungkin memiliki lebih banyak efek samping dari vaksin Covid-19 daripada orang dewasa, hal ini belum bisa dipastikan. Untuk melakukan uji coba, peneliti pertama-tama akan menguji berbagai dosis vaksin pada kelompok kecil anak-anak pada usia tertentu untuk menentukan dosis yang memberikan perlindungan tanpa menimbulkan banyak efek samping.
Kemudian, mereka akan memberikan dosis yang mereka anggap terbaik kepada beberapa ribu anak dan melacak mereka, bersama dengan kelompok anak serupa yang akan mendapatkan suntikan plasebo, dari waktu ke waktu untuk melihat seberapa besar kemungkinan mereka mengembangkan Covid-19.
Perusahaan farmasi memulai uji coba pada remaja terlebih dahulu karena mereka paling mirip dengan orang dewasa. Perusahaan perlahan-lahan beralih ke kelompok usia yang lebih muda. Memulai dengan remaja juga baik dari sudut pandang kesehatan masyarakat.
Mereka lebih mungkin menyebarkan virus daripada anak-anak yang lebih muda dan juga lebih mungkin untuk sakit parah. Namun, American Academy of Pediatrics menyatakan bahkan tanpa vaksin yang tersedia untuk anak-anak dan remaja, tetap aman untuk membuka kembali sekolah jika tindakan pengamanan diambil dan jika penyebaran komunitas terbatas.
Rekomendasi itu dibuat, sebagian, karena tidak adanya sekolah tatap muka menimbulkan risiko mental, emosional dan pendidikan. Dalam hal penyebaran Covid-19 secara keseluruhan di komunitas, anak-anak tampaknya bukan pendorong utama.
Namun, peneliti belum yakin kapan vaksin untuk anak-anak akan tersedia secara luas karena itu akan bergantung pada hasil uji klinis dan proses persetujuan FAD. Diharapkan vaksin siap untuk remaja berusia 12 sampai 16 tahun tahun ini sedangkan anak berusia lima hingga 11 tahun pada awal 2022. Lalu, bayi dan balita beberapa saat setelah itu.
Uji klinis Covid-19 untuk anak muda telah dirancang dan diatur. Sehingga menyeimbangkan kebutuhan akan keselamatan dan kecepatan. Anak-anak berhak untuk tetap aman, baik dalam uji klinis dan dunia nyata. "Kami perlu mengadvokasi anak-anak. Mereka layak dilindungi," kata dia.