Genjot Sektor Wisata, Disbudpar Bandung-Kawisata Kerja Sama

Disbudpar akan melibatkan pelaku usaha perjalanan membuat paket wisata.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di salah satu wahana permainan di Taman Lalu Lintas, Kota Bandung, Senin (29/3/2021).
Rep: Arie Lukihardianti Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung berupaya menguatkan kolaborasi untuk memulihkan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19. Seperti bekerja sama dengan PT Kereta Api Pariwisata (Kawisata).


PT Kawisata merupakan anak perusahaan PT KAI yang sudah berdiri sejak 2009. Salah satu lini usahanya bidang tur dan perjalanan. “Berbagai upaya dilakukan untuk menggenjot sektor pariwisata setelah terpuruk akibat pandemi. Salah satunya kerja sama dengan Kereta Wisata, ini pertama kali di Indonesia,” kata Kepala Disbudpar Kota Bandung Dewi Kaniasari, yang akrab disapa Kenny.

Disbudpar menandatangani kerja sama dengan PT Kawisata di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, pada Kamis (1/4). Kerja sama ini mencakup bidang pemasaran budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif Kota Bandung, serta produk dan layanan Kawisata.

Terkait kerja sama ini, Kenny mengatakan, dinasnya akan melibatkan pelaku usaha perjalanan wisata di Kota Bandung. Seperti untuk membuat paket wisata. Dengan kolaborasi bersama PT Kawisata, kata dia, paket wisata ini nantinya terintegrasi. “Jadi, wisatawan naik KA wisata nanti di Bandung ada paket wisatanya apa. Lalu ke Yogyakarta wisatanya apa, Surabaya apa. Ini jadi terintegrasi,” ujarnya.

Menurut Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Kawisata Hendy Helmy, perjanjian kerja sama dengan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ini merupakan landasan untuk bersinergi, berkolaborasi, berkoordinasi, dan membangun kemitraan dalam mendukung penyelenggaraan kegiatan budaya, pariwisata, ekonomi kreatif, dan transportasi kereta wisata. Ia berharap kerja sama ini dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.

Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan memfasilitasi promosi wisata Kota Bandung. “Kami akan bantu membangun tempat wisata untuk mempromosikan Kota Bandung. Kami punya stasiun yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan Bandung. Misalnya, membuat tourism information center di stasiun dan pojok UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah),” kata Hendy.

Hendy mengatakan, kerja sama PT Kawisata dengan pemerintah daerah ini baru terjalin dengan Pemkot Bandung. Ia mengharapkan kerja sama seperti ini bisa diperluas dengan pemerintah daerah lainnya. Menurut dia, upaya untuk menggenjot sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 ini perlu terus dilakukan, meskipun dampaknya tidak segera terasa. “Karena pandemi memang sangat berdampak ke wisatawan, sehingga target akan sulit tercapai. Tetapi, harapan kami, bisa tercapai 40 persen dari rencana target tahun ini,” ujarnya.

Terjadinya pandemi Covid-19 dilaporkan berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan Kota Bandung. Menurut Kenny, sebelum terjadi pandemi, tingkat kunjungan wisatawan di Kota Bandung bisa mencapai tujuh juta sampai delapan juta per tahun. Lantaran dampak pandemi, kata dia, dinasnya terpaksa harus menurunkan target tingkat kunjungan wisatawan tahun ini, yaitu menjadi sekitar tiga juta orang. “Itu pun dengan sasaran wisatawan lokal dan domestik saja karena untuk internasional belum dibuka,” kata dia.

Kenny berharap kerja sama dengan PT Kawisata dapat membantu mencapai target kunjungan wisatawan itu. Dengan berbagai upaya promosi dan kolaborasi, diharapkan pariwisata Kota Bandung tetap dikenal, sehingga nanti pascapandemi tingkat kunjungan wisatawan bisa segera kembali normal. “Intinya, bagaimana sekarang kita mempersiapkan agar masyarakat tidak lupa terhadap wisata Bandung,” ujar Kenny.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler