Rata-Rata Kematian-Sembuh Covid di Lampung Lebihi Nasional
Angka kesembuhan Covid-19 di Lampung capai 90,89 persen
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Penambahan pasien positif Covid-19 di Lampung lebih sedikit dibandingkan dengan penambahan pasien positif yang sembuh setiap harinya. Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di provinsi ujung selatan Pulau Sumatra ini mencapai 90,89 di atas rata-rata nasional.
Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung, Ahad (4/4), total kasus positif Covid-19 di Lampung berjumlah 14.206 orang, kasus baru 28 orang. Sedangkan pasien positif yang sembuh total 12.912 orang, ada penambahan 26 orang. Sementara pasien positif yang meninggal dunia total 771 orang, ada penambahan dua orang.
Kepala Dinkes Lampung yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan, terdapat penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 28 orang pada Ahad (4/4). Sedangkan pasien sembuh terdapat penambahan 26 orang, dan yang meninggal dunia bertambah dua orang.
“Angka kesembuhan pasien positif sebesar 90,89 persen, dan kasus kematian CFR (case fatality rate) sebesar 5,43 persen,” kata Reihana dalam keterangan persnya, Ahad (4/4).
Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung sebesar 90,89 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional yang tercatat pada Ahad (4/4) sebesar 89,68 persen. Namun untuk kasus kematian CFR Lampung 5,43 persen justru lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya sebesar 2,72 persen.
Reihana mengatakan, saat ini penyebaran virus corona di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung sudah tidak terdapat zona merah (risiko kenaikan kasus tinggi). Dari 15 kabupaten/kota, terdapat lima daerah berstatus zona oranye (risiko kenaikan kasus sedang), dan 10 daerah zona kuning (risiko kenaikan kasus rendah). Tapi, hingga kini belum terdapat daerah zona hijau (tidak terdampak kasus).
Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung, masih tertinggi jumlah total kasus dan penambahan kasus positif setiap harinya dibandingkan daerah lain. Terdata sebanyak 5.141 kasus positif, 4.664 pasien yang sembuh, dan 325 pasien positif meninggal dunia.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menargetkan kota yang dipimpinnya akan memasuki zona hijau pada April 2021 atau sebelum Idul Fitri 1442 H. Hal tersebut didorong dengan terjadinya penurunan jumlah kasus konfirmasi positif setiap harinya sejak Februari 2021.
Eva yang baru menjabat wali kota pada 26 Maret 2021 berharap seluruh jajaran pemerintahan, TNI/Polri, dan masyarakat untuk mendorong agar Kota Bandar Lampung segera memasuki zona hijau
Covid-19 pada April ini. “Target kami April sudah masuk zona hijau dan bisa terlaksana,” kata Eva Dwiana, yang mantan anggota DPRD Lampung.
Menurut dia, semua lini dapat menekan penyebaran virus corona dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga kepentingan masyarakat pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat beraktivitas lancar, sehingga perekonomian kota dapat berjalan normal kembali.
Pada awal April 2021, jajaran Polresta Bandar Lampung menargetkan 126 kelurahan di Kota Bandar Lampung dapat menjadi kampung tangguh untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Kepada seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam mensukseskan program tersebut.
Anggota DPRD Lampung Mirzani Djausal optimistis kota Bandar Lampung dapat memasuki zona hijau pada April ini. Sejak penerapan Perda Nomor 3 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru, telah dapat diterapkan di lapangan, dapat menurunkan kasus positif Covid-19 setiap harinya.
Menurut dia, Perda Nomor 3 Tahun 2020 menjadi landasan dan payung bagi aparat untuk melakukan penerapan protokol kesehatan di masyarakat dan berbagai tepat. Penegakan protokol kesehatan selama masa pandemi, akan menjadi kuat bila melakukan tindakan dan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
Ia mengatakan, sebelumnya Kota Bandar Lampung sempat dua kali masuk zona merah pada masa pandemi Covid-19. Setelah menerapkan protokol kesehatan dengan payung hukum perda tersebut dapat keluar dari zona merah. Penyebaran kasus positif Covid-19 dapat ditekan dan terjadi penurunan setiap harinya.