Inggris Hentikan Uji Coba Vaksin AstraZeneca pada Anak-Anak

Uji coba vaksin pada anak-anak dimulai sejak Februari.

AP/Matthias Schrader
Uji coba vaksin Oxford-AstraZeneca Covid pada anak-anak Inggris telah dihentikan.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Uji coba vaksin Oxford-AstraZeneca Covid pada anak-anak Inggris telah dihentikan. Saat ini regulator obat-obatan Inggris masih menyelidiki kemungkinan adanya hubungan vaksin dengan pembekuan darah langka pada orang dewasa.

Baca Juga


Prof Andrew Pollard dari Universitas Oxford mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan dengan uji coba itu sendiri, tetapi para ilmuwannya sedang menunggu informasi lebih lanjut. Sekitar 300 relawan mendaftar uji coba ini, dilansir di BBC, Rabu (7/4).

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan orang harus mendapatkan suntikan saat diundang. Lebih dari 31,6 juta orang di Inggris telah menerima dosis vaksin pertama dan total 5,4 juta orang telah menerima dosis kedua.

Dua vaksin, yang dikembangkan oleh Oxford-AstraZeneca dan Pfizer-BioNtech, digunakan di Inggris, sementara yang ketiga yakni dari Moderna, telah disetujui.

Uji coba vaksin Oxford-AstraZeneca pada anak-anak, yang dimulai pada Februari, menilai apakah vaksin menghasilkan respons imun yang kuat pada mereka yang berusia antara enam dan 17 tahun. Penangguhannya dilakukan setelah seorang pejabat Badan Obat-obatan Eropa (EMA), berbicara dalam kapasitas pribadi, mengatakan tampaknya ada hubungan dengan vaksin dan pembekuan darah langka.

Baca juga : EMA: Vaksin AstraZeneca Terkait Pembekuan Darah Langka

Prof Pollard mengkonfirmasi bahwa uji coba pada anak-anak sedang dihentikan sementara. "Meskipun tidak ada masalah keamanan dalam uji klinis pediatrik, kami menunggu informasi tambahan dari MHRA tentang peninjauan kasus langka trombosis/trombositopenia yang telah dilaporkan pada orang dewasa sebelum memberikan vaksinasi lebih lanjut dalam uji coba."

Peserta disarankan untuk terus menghadiri semua kunjungan terjadwal dan dapat menghubungi situs uji coba jika ada pertanyaan. 

 

Pembaruan dari EMA dan regulator Inggris, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA), diharapkan dalam beberapa hari mendatang. EMA mengatakan komite keamanannya belum mencapai kesimpulan dan peninjauan saat ini sedang berlangsung.

Sedangkan MHRA mengatakan manfaat vaksin terus lebih besar daripada risikonya. MHRA sedang menyelidiki laporan dari jenis bekuan darah yang sangat langka dan spesifik di otak, yang dikenal sebagai trombosis sinus vena serebral (CVST), yang terjadi bersamaan dengan rendahnya tingkat trombosit (trombositopenia) setelah vaksinasi.

Sejumlah negara telah menangguhkan penggunaan vaksin Oxford-AstraZeneca di kalangan anak muda, termasuk di Jerman, yang telah menghentikan penggunaan vaksin untuk orang berusia di bawah 60 tahun, dan Kanada, di mana vaksin tidak diberikan kepada mereka yang berusia di bawah 55 tahun.

Secara total, Inggris telah mendapatkan 457 juta dosis vaksin Covid, di mana 100 juta di antaranya berasal dari AstraZeneca. "Vaksin dari Moderna akan disebarkan di Inggris sekitar minggu ketiga bulan April," kata Menteri Vaksin Nadhim Zahawi.

MHRA mengatakan telah mengidentifikasi 30 kasus peristiwa pembekuan darah langka dari 18,1 juta dosis suntikan yang diberikan hingga dan termasuk 24 Maret. Ada tujuh kematian di antara 30 kasus. Tetapi kepala eksekutif regulator Dr June Raine berkata bahwa orang-orang harus terus mendapatkan vaksin mereka ketika diundang untuk melakukannya.

 

Tinjauan menyeluruh dan terperinci MHRA sedang berlangsung untuk melaporkan jenis pembekuan darah yang sangat langka dan spesifik dengan trombosit rendah (sel yang terlibat dalam pembekuan) setelah vaksin Covid-19 AstraZeneca. "Belum ada keputusan yang dibuat tentang tindakan regulasi apa pun." kata Dr Raine.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler