Hawai akan Gunakan Paspor Vaksin Demi Dongkrak Ekonomi
Hawai saat ini sudah menyetujui paspor vaksin untuk perjalanan antar-pulau
REPUBLIKA.CO.ID, HAWAII -- Pekan lalu New York menjadi negara bagian Amerika Serikat (AS) pertama yang memperkenalkan program paspor vaksin. Kartu itu dapat digunakan untuk masuk ke gedung-gedung hiburan, konser, dan pernikahan dengan peserta yang banyak.
Pada Jumat (9/4) pekan lalu, Gubernur Negara Bagian Hawaii David Ige juga menyetujui program paspor vaksin untuk perjalanan antarpulau. Media AS, Forbes melaporkan kebijakan yang mulai berlaku pada awal Mei ini akan diperluas untuk perjalanan antarnegara bagian pada libur musim panas mendatang.
Dalam laporan tersebut Hawaii bekerja sama dengan sejumlah pengembang aplikasi seperti Clear, CommonPass, dan FirstVitals untuk membantu program verifikasi vaksin sebelum terbang. Bila dalam 72 jam sebelum terbang penumpang dapat memastikan negatif Covid-19 72 maka persyaratan ini tidak berlaku.
Pejabat pemerintah bidang pariwisata memandang program paspor vaksin salah satu cara untuk memulihkan perekonomian.
"Bisnis telah kehilangan banyak uang selama periode ini maka banyak hal yang perlu diganti," kata presiden dan CEO Asosiasi Pariwisata dan Penginapan Hawaii Mufi Hannemann pada media lokal, seperti dikutip Sputnik, Selasa (13/4).
Program paspor vaksin menjadi isu yang menjadi topik pembahasan anggota parlemen. Para anggota parlemen yang menentangnya mengatakan hal itu akan menimbulkan diskriminasi dan melanggar privasi individu.
Sejumlah negara bagian yang dikuasai Partai Republik seperti Texas, Idaho, dan Florida melarang penggunaan paspor vaksin baik diterapkan pemerintah negara bagian atau perusahaan. Laporan Forbes menyebutkan sejumlah bisnis besar di AS mulai dari kapal pesiar, dan universitas mewajibkan vaksinasi.
Asosiasi olahraga bola basket AS, NBA mulai menetapkan lapangan dan arena basket sebagai wilayah yang hanya boleh ditempat orang yang sudah divaksin. Walmart merilis aplikasi untuk memeriksa status vaksinasi konsumen yang datang Walmart dan Sam's Club.
Berdasarkan jajak pendapat terbaru masyarakat Amerika dapat lebih mudah memahami status virus corona bila label digital vaksin disebut 'sertifikat vaksin'. Dibandingkan paspor vaksin.
Sekitar 40 persen responden memilih verifikasi vaksin, sebanyak 22 persen memilih sertifikat vaksin, hanya 11 persen yang memilih kredensial dan paspor vaksin. Sementara hanya 6 persen yang memilih tiket dan surat izin vaksin dan hanya 4 persen yang memilih visa vaksin.