Silakan Bercanda, Tetapi Perhatikan 8 Rambu-Rambu Berikut
Bercanda merupakan hal yang diperbolehkan dalam agama
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Allah SWT melarang orang-orang beriman untuk saling mengejek. Hal ini akan menyebabkan kebencian di antara mereka. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS Al Hujurat ayat 11).
Dilansir dari laman Islamweb pada Rabu (14/4), adapun bergurau masih diperbolehkan dalam agama jika tidak keluar dari syariat, dan berikut delapan kriterianya:
1. Tidak boleh mengandung ejekan terhadap agama.
وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ لَا تَعْتَذِرُوْا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ ۗ اِنْ نَّعْفُ عَنْ طَاۤىِٕفَةٍ مِّنْكُمْ نُعَذِّبْ طَاۤىِٕفَةً ۢ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ ࣖ
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, 'Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja'. Katakanlah, 'Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?'. Tidak perlu kamu meminta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (selalu) berbuat dosa." (QS At Taubah ayat 55-56).
Ibnu Taimiyah ketika mensyarah ayat itu mengatakan, "Ayat ini merupakan nas bahwasanya memperolok-olok Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya hukumnya kafir."
2. Mengatakan kebenaran dan tak berkata dusta. Tidak boleh mengatakan perkataan dusta agar orang lain tertawa.
وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ "Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia." (HR Abu Dawud)
3. Tidak mengejek orang lain. Seperti yang disebutkan dalam surat Al Hujurat ayat 11 di atas, mengejek orang lain tidak diperbolehkan dalam agama. Dikhawatirkan mengejek orang lain juga akan menjadi kebiasaan, dan oleh sebab itu dia mendapatkan musibah. Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تُظْهِرِ الشَّمَاتَةَ لأَخِيكَ فَيَرْحَمُهُ اللَّهُ وَيَبْتَلِيكَ "Janganlah engkau menampakkan kegembiraan karena musibah yang menimpa saudaramu. Karena jika demikian, Allah akan merahmatinya dan malah memberimu musibah." (HR Tirmidzi)
4. Tidak boleh bercanda dengan menakuti Muslim yang lain. Nabi Muhammad bersabda:
لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا "Tidak halal bagi seorang Muslim menakut-nakuti Muslim yang lain.' (HR. Abu Dawud)
5. Hindari bercanda yang berkepanjangan. Tidak boleh terus menerus bercanda, hal ini dapat membuat manusia lalai. Terkadang orang yang bercanda pun tidak mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bercanda
6. Menghormati orang yang lebih tua. إن من إجلال الله إكرام ذى الشيبة المسلم “"Sesungguhnya termasuk pengagungan kepada Allah adalah memuliakan orang yang sudah beruban lagi Muslim." (HR Tirmidzi)
7. Akibat bercanda yang terlalu berlebihan. Sa'ad bin Abi Waqqas mengatakan, “Batasilah dalam kamu bergurau. Berlebihan dalam bergurau membuat kamu kehilangan rasa hormat dan orang-orang bodoh bisa menyakiti hatimu.”
8. Tidak berghibah. Rasulullah SAW bersabda, ذكرك أخاك بما يكره "Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai." (HR Muslim). Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ : اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ ؛ فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا ، وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
"Jika manusia berada di waktu pagi, maka semua anggota badannya menyalahkan lisan. Mereka berkata, 'Wahai lisan, bertakwalah kepada Allah dalam urusan kami karena sesungguhnya kami tergantung pada dirimu, Jika kamu bersikap lurus, maka kami pun akan lurus. Namun jika engkau menyimpang, maka kamipun akan menyimpang.'" (HR Tirmidzi)
Sumber: islamweb