AS: Ada Konsekuensi Serius Jika Navalny Mati di Penjara

AS menyebut telah berkomunikasi dengan Rusia terkait penahanan Alexei Navalny

AP / Alexander Zemlianichenko
Pada file foto Sabtu 20 Februari 2021 ini, pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny berdiri di dalam sangkar di Pengadilan Distrik Babuskinsky di Moskow, Rusia.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, pada Ahad (18/4) mengatakan di program CNN "State of the Union" bahwa pemerintah Amerika Serikat telah mengatakan kepada Rusia bahwa "bakal ada konsekuensi" jika kritikus Kremlin Alexei Navalny mati di penjara.

Baca Juga


"Kami telah berkomunikasi dengan pemerintah Rusia bahwa apa yang terjadi dengan Tuan Navalny selama di penjara adalah tanggung jawab mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawabannya oleh masyarakat internasional," kata Suvillan kepada CNN.

"Dalam langkah spesifik yang akan kami tempuh, kami sedang mempertimbangkan berbagai tindakan yang akan kami terapkan dan saya tidak akan membocorkannya saat ini kepada publik, tetapi kami telah berkomunikasi bahwa bakal ada konsekuensi jika Tuan Navalny meninggal," ujarnya.

Reuters sebelumnya melansir bahwa Navalny, 44 tahun, sedang mengalami peningkatan kemungkinan gagal ginjal dan penglihatannya kian buruk usai melakukan aksi mogok makan selama lebih dari dua bulan. Penentang utama Presiden Rusia Vladimir Putin itu mulai menolak makanan pada 31 Maret sebagai bentuk protes atas minimnya pengobatan medis yang sesuai untuk kaki dan nyeri punggung yang dideritanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler