Ayatollah Khamenei Sudah Beri Instruksi Serang Israel, Ini Perkiraan Waktunya Menurut NYT

Ayatollah Khamenei membuat keputusan menyerang Isreal pada Senin lalu.

EPA-EFE/SUPREME LEADER OFFICE HA
Ayatollah Ali Khamenei
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Harian New York Times (NYT) pada Kamis (31/10/2024), melaporkan bahwa, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menginstruksikan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi untuk menyiapkan serangan ke Israel. Laporan yang mengutip tiga pejabat Iran mengatakan, Khamenei membuat keputusan itu pada Senin lalu setelah mengulas laporan dari para komandan senior militer terkait dampak kerusakan akibat serangan Israel pekan lalu.

Baca Juga


Menurut Khamenei, serangan Israel pada 26 Oktober lalu tidak bisa diabaikan. Menurut sumber kepada NYT, para komandan militer Iran sudah menyiapkan sebuah daftar berisi puluhan potensi target di Israel yang bisa menjadi sasaran serangan balasan. Namun, menurut laporan NYT, serangan Iran ke Israel kemungkinan baru bisa digelar setelah Pilpres Amerika Serikat (AS) pada 5 November menyusul kekhawatiran Teheran bahwa eskalasi malah bisa mendongkrak elektabilitas Donald Trump.

Pada Kamis pagi, dua sumber di Yerusalem kepada Axios mengatakan, bahwa intelijen Israel yakin bahwa Iran telah menyiapkan serangan Israel dari Iraq dalam beberapa hari ke depan. Laporan Axios menyebutkan bahwa serangan itu akan digelar "menggunakan banyak drone dan rudal balistik".

Pada Kamis malam, militer Israel (IDF) mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara mereka mengintersep dua drone yang mendekati wilayah Israel "dari arah Timur", frasa yang biasa digunakan militer untuk merujuk kepada Irak. 

Sebelumnya, pada Rabu (30/10/2024), CNN mengutip sumber anonim yang adalah 'pejabat tinggi' bahwa, Iran akan memberikan sebuah respons yang "tegas dan menyakitkan" dalam waktu dekat.

"Respons dari Republik Iran terhadap agresi rezim Zionis akan tegas dan menyakitkan," ujar sumber itu, sambil menambahkan bahwa serangan kemungkinan dilancarkan Iran sebelum Pilpres AS.

Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre sudah mengingatkan Iran untuk tidak merespons serangan udara Israel pada 26 Oktober. Namun, jika Teheran tetap menyerang balik Israel, "Amerika Serikat akan mendukung pertahanan Israel," ujarnya.

Pernyataan Jean-Pierre senada dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller yang pada Rabu lalu menegaskan, Iran "seharusnya tidak merespons." 

 


Pada Ahad (27/10/2024) lalu, Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan pernyataan yang menilai, bahwa serangan udara Israel terhadap lokasi militer Iran, "tidak boleh dianggap remeh." Khamenei menekankan perlunya "menggagalkan kesalahan perhitungan" Israel, saat berbicara di sebuah acara di Teheran.

Khamenei menyampaikan pesan itu kepada angkatan bersenjata Iran, dengan menegaskan bahwa Iran harus membuat Israel "memahami kekuatan, kemampuan, kecerdikan, dan kemauan bangsa Iran." Khamenei menegaskan, bahwa Israel membuat "kesalahan" dengan menyerang Iran, dengan menyatakan bahwa mereka "melebih-lebihkan" dampak serangan tersebut sekaligus memperingatkan agar tidak meremehkannya.

Serangan itu dimulai sekitar pukul 02.30 waktu setempat (06.00 WIB) pada Sabtu (26/10/2024), yang menargetkan fasilitas militer di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan serta wilayah di sekitar ibu kota Teheran. Angkatan bersenjata Iran mengatakan, bahwa meskipun sebagian besar rudal dicegat oleh sistem pertahanan udara, beberapa menyebabkan "kerusakan ringan" yang mengakibatkan kematian empat tentara.

Mereka mengklaim bahwa jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan oleh Amerika Serikat untuk meluncurkan rudal jarak jauh dengan "hulu ledak ringan" ke lokasi militer Iran dari sekitar 100 kilometer di luar perbatasan Iran. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan serangan udara tersebut menargetkan fasilitas produksi rudal Iran, sistem rudal permukaan-ke-udara, dan infrastruktur pertahanan udara.

“Mereka salah perhitungan mengenai Iran. Mereka tidak mengenal Iran, mereka tidak mengenal pemuda Iran, mereka tidak mengenal bangsa Iran, dan mereka belum benar-benar memahami kekuatan, kemampuan, kecerdikan, dan kemauan bangsa Iran; ini adalah sesuatu yang harus kita jelaskan kepada mereka,” kata Khamenei seperti dikutip oleh kantor berita negara IRNA.

Pada Sabtu pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Iran merasa "wajib" untuk membela diri terhadap "tindakan agresif asing" berdasarkan hak pembelaan yang sah sebagaimana tercantum dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Staf Umum Angkatan Bersenjata juga menegaskan kembali "hak negara untuk mengambil tindakan yang sah dan legal pada waktu yang tepat," sambil menekankan perlunya "gencatan senjata yang langgeng di Gaza dan Lebanon."

Israel melawan PBB - (Republika)

Warganet di X menjadikan serangan Israel ke Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari bahan olok-olok candaan merujuk pada realisasi skala serangan dan gembar-gembor ancaman para petinggi rezim Zionis sebelumnya. Seperti dilaporkan oleh Press TV, Banyak warganet lalu memuji kemampuan sistem pertahanan udara Iran yang berhasil mengintersep serangan Israel.

Serangan Israel melalui udara dilancarkan pada Sabtu pagi WIB dalam tiga fase yang langsung diresonansi oleh media-media Barat sebagai serangan besar yang signifikan dan sukses. Namun, potongan-potongan video yang beredar di X menunjukkan fakta sebaliknya, di mana serangan balasan Israel kali ini tak sebanding jika dibandingkan dengan serangan misil-misil atau rudal balistik Iran ke tanah Israel pada 1 Oktober lalu.

Para pemengaruh di X yang kerap mengomentari konflik di Timur Tengah pun kompak menjadikan video-video serangan Israel sebagai bahan unggahan sarkasme mereka. Salah satunya adalah Moshi, seorang jurnalis yang mengatakan, "Iran telah membuktikan bahwa mereka memiliki sistem pertahanan udara yang kuat".

Analis geopolitik yang berbasis di Amerika Serikat, Will Schryver pun menyimpulkan serangan Israel dan bagaimana sistem pertahanan udara Iran merespons. Menurutnya, meski Israel meluncurkan banyak misil, tidak ada laporan resmi atau bukti video sejauh ini, misil-misil itu berhasil menghantam target signifikan di wilayah Iran.

"Ini yang telah saya observasi, pada titik ini terkait serangan balasan Israel ke Iran: Israel melancarkan banyak misil, semuanya dari jarak maksimal; Iran merespons dengan banyak misil pertahanan udara; belum ada laporan resmi atau bukti video hantaman besar misil atas target signifikan; pihak Iran mengatakan mereka berhasil mengintersep sebagian besar misil tapi mengakui sebagian lain berhasil menembus; semua penjual propaganda seperti biasa mengklaim Isreal menghantam sistem pertahanan Israel dan menghancurkan target-target mereka," kata Schryever.

Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler