AirTag Apple Bisa Dipertimbangkan di Sidang Antitrust di AS

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Apple Inc pada Selasa (20/4) mengumumkan peluncuran AirTag. Perangkat ini berfungsi membantu pengguna melacak barang yang hilang.

Namun, perangkat tersebut juga dapat menjadi fokus tantangan perusahaan saingan selama sidang di depan Senat Amerika Serikat (AS) pada Rabu (21/4).

Tag berkomunikasi dengan perangkat Apple untuk membantu pengguna menemukan item tersebut jika hilang. Tag bersaing dengan Tile, sebuah perusahaan rintisan yang telah menjual perangkat serupa selama lebih dari satu dekade.

Tile telah bersaksi kepada anggota parlemen AS bahwa praktik privasi Apple telah merugikan produk Tile. Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (21/4), Kepala Eksekutif Tile CJ Prober mengatakan anggota parlemen harus memeriksa entri Apple ke kategori produk Tag pelacak pada sidang komite Senat AS di mana Tile akan bersaksi.

“Kami menyambut baik persaingan, selama itu persaingan yang sehat. Sayangnya, mengingat sejarah Apple yang terdokumentasi dengan baik dalam menggunakan keunggulan platform-nya untuk membatasi persaingan secara tidak adill atas produknya, kami merasa skeptis,” ujar Prober, dilansir dari Reuters, Rabu (21/4).

Apple mengatakan baru-baru ini membuka sistem iPhone-nya untuk pelacak  pihak ketiga dengan cara yang memenuhi standar privasi Apple.

“Kami telah bekerja sejak awal iPhone untuk membantu melindungi privasi data lokasi pengguna, memberi mereka transparansi dan kendali atas bagaimana semua aplikasi dapat mengakses dan berbagi lokasi mereka,” kata Apple dalam sebuah pernyataan.

“Kami selalu merangkul persaingan sebagai cara terbaik untuk memberikan pengalaman yang luar biasa bagi pelanggan kami, dan kami telah bekerja keras untuk membangun platform di iOS yang memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk berkembang,” ujarnya.

Tile akan bersaksi pekan ini di hadapan panel antitrust Komite Kehakiman Senat AS.....

Tile akan bersaksi pekan ini di hadapan panel antitrust Komite Kehakiman Senat AS. Sidang akan fokus pada masalah persaingan dari pengembang yang mengandalkan toko aplikasi Google milik Apple dan Alphabet Inc (GOOGL.O) untuk menjangkau konsumen.

Eksekutif Apple dan Google akan bersaksi seperti halnya pada eksekutif dari layanan streaming musik Spotify Technology SA (SPOT.N) dan layanan kencan Match Group (MTCH.O), keduanya telah mengkritik persyaratan Apple untuk menggunakan sistem pembayarannya dan membayar komisi atas penjualan dari AppStore.

Kekhawatiran Tile berpusat pada kontrol dan pembatasan privasi Apple dan apakah Tile memiliki akses yang sama ke perangkat keras dan sistem iPhone seperti produk Apple. Dalam kesaksian tahun lalu, Tile mengatakan telah mempertahankan hubungan yang produktif dengan Apple, menjual produknya di toko Apple. Namun, hubungan itu memburuk pada 2019 ketika Apple mengumumkan akan meningkatkan aplikasi “FindMy” agar berfungsi lebih seperti Tile.

Tile bersaksi Apple mempekerjakan salah satu insinyurnya sekitar waktu itu. Apple juga memperketat kontrol privasinya dengan menambahkan lebih banyak langkah sebelum pengembang pihak ketiga dapat mengakses data lokasi pengguna, yang diperlukan perangkat Tile agar berfungsi.

Namun, untuk menggunakan sistem FindMy Apple, pengembang pihak ketiga menghadapi batasan pada seberapa banyak data yang dapat mereka kumpulkan dari pelanggan. Tile berpendapat langkah-langkah ekstra tersebut merugikan produknya dibandingkan dengan aplikasi FindMy milik Apple.

Pada 2020, Apple mulai membuka aplikasi FindMy untuk mengembang pihak ketiga. Bulan lalu, Apple membuka program tersebut, mengatakan mereka akan merilis blueprint chip yang dapat digunakan pihak ketiga untuk memanfaatkan perangkat keras iPhone.

Tiga perusahaan telah mengumumkan produk yang menggunakan sistem baru Apple, termasuk pembuat sepeda listrik VanMoof dan Chipolo, yang membuat pelacak item mirip dengan perangkat Tile. Tile belum mengatakan apakah mereka berencana menggunakan program Apple untuk akses pihak ketiga ke aplikasi FindMy.

Ikuti Whatsapp Channel Republika