Masih Ada Harapan Tesla Berinvestasi di Indonesia
Terkait investasi itu, katanya, secara rinci akan dijelaskan oleh Kemenko Marves.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: part
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 67
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: serial
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 82
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: search
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 2070
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, masih ada harapan investasi Tesla masuk Indonesia. Pemerintah pun terus melakukan komunikasi dengan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut.
"Soal (investasi) Tesla ini sedang dilakukan komunikasi oleh Kemenko Marves (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) masih terus. Potensi selalu ada," ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Senin (26/4).
Hanya saja terkait investasi itu, kata dia, secara perinci akan dijelaskan oleh Kemenko Marves. Sebab, kementerian tersebut lebih mengetahui perkembangannya.
"Tapi, doakan masih ada secercah harapan Tesla masuk ke sini," tutur dia. Sebelumnya dikabarkan, Tesla sudah berencana ke Tanah Air pada tahun lalu, tetapi sampai sekarang rencana tersebut belum terealisasi.
Pada kesempatan itu, Bahlil pun mengungkapkan, pabrik Hyundai asal Korea Selatan siap dibangun di Indonesia. Dengan begitu, nantinya negeri ini bisa memproduksi mobil listrik.
"Pembangunan pabrik Hyundai yang pada 2022 bulan Maret atau April mendatang, mobil listrik insya Allah bisa kita produksi," ujarnya menjelaskan. Ia menyebutkan, total investasi Korea Selatan di Indonesia sebanyak 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 20 triliun sampai Rp 22 triliun.
Hanya saja, investasi itu baru terealisasi sekira Rp 13 triliun sampai Rp 14 triliun. "Ini menunjukkan kinerja perusahaan Korea dan perusahaan lain berjalan baik," ujar Bahlil.