Hikmah Nuzulul Quran
Nuzulul Quran memiliki hikmah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Alquran disebutkan:
"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan." (Qs. Al-'Alaq:1).
"Bacalah!", demikian malaikat Jibril mengulang-ulang perintah kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. Menyampaikan wahyu Allah Swt. untuk yang pertama kali kepada manusia pilihan, Rasul akhir zaman. Disampaikan pada waktu yang mulia yakni di bulan Ramadhan. Tepat pada malam ke tujuh belas yang dikenal hingga saat ini dengan malam Nuzulul Quran.
Alquran adalah mukjizat besar yang Allah Swt. berikan kepada Rasulullah Saw. Petunjuk bagi segenap manusia. Kabar gembira bagi setiap yang beriman. Maka turunnya Alquran merupakan peristiwa penting yang tidak akan lekang oleh zaman.
Sudah lebih dari 14 abad malam Nuzulul Quran dilalui oleh kaum Muslim. Hal ini semestinya menjadi pacuan untuk mengaca diri. Terlebih lagi bagi bangsa dengan penduduk mayoritas muslim ini. Sudahkah Alquran menjadi bahan literasi bagi segenap komponen Negeri?
Ya, bukan sekedar membaca. Tapi juga memahami bahkan mengamalkan setiap yang terkandung dalam ayat-ayatNya. Tersebab Alquran adalah mukjizat, maka sudah pasti kebaikan demi kebaikan yang akan tercurah darinya. Tidak ada keraguan lagi untuk itu.
Karenanya, di momen Nuzulul Quran ini mari kita sejenak merenungi carut-marut kondisi sosial maupun perpolitikan Bangsa. Karena sangat mungkin, kegaduhan yang ada adalah akibat kita lupa membaca, memahami dan mengamalkan isi Alquran. Sehingga berkah dan rahmat tidak tercurah bagi negeri tercinta.
Semoga, Nuzulul Quran tahun ini tidak sekedar diperingati sebatas seremoni. Melainkan menjadi sarana untuk bermuhasabah bagi segenap komponen negeri. Bahwa dalam peristiwa turunnya Alquran, ada titah Illahi yang harus ditaati. Yakni berkhidmat sebagai hamba, kaffah dalam menjalankan syari'at-Nya. Sehingga Baldatun Thayibatun wa Rabbul Ghafur bisa terwujud di Bumi Pertiwi kita. Wallahu'alam
Pengirim: Wulan Citra Dewi, Pekanbaru