Apa yang Nabi Muhammad Saw Lakukan Saat Malam Nuzulul Quran?
Nabi Muhammad SAW punya cara tersendiri dalam memperingati malam tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim biasa memperingati hari ke-17 Ramadhan sebagai Nuzulul Quran atau malam turunnya Alquran. Muslim dianjurkan meningkatkan amalan kebaikan di malam ini.
Peritiwa nuzulul quran ini tertulis di dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185, “Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)”.
Muslim memperingati malam ke-17 di bulan Ramadhan karena di saat itulah Alquran turun secara utuh dari Lauhul Mahfudz lewat Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW punya cara tersendiri dalam memperingati malam tersebut.
Berdasarkan hadits riwayat Al Bukhari disebutkan bahwa Malaikat Jibril selalu turun ke bumi menjumpai Nabi Muhammad SAW pada setiap malam di bulan Ramadhan. Kemudian, mereka membaca Alquran bersama-sama.
"Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulallah Saw pada setiap malam Ramadhan dan selanjutnya ia membaca Alquran bersamanya," (hadits riwayat Al Bukhari)
Dalam hadits Riwayat Ahmad dan Al Hakim, disebutkan bahwa dalam setiap rakaat sholat Nabi Muhammad SAW selalu membaca banyak surat seperti dari Surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa hingga selesai. Bahkan saking banyaknya surat Alquran yang dibaca membuat sholat Isya yang dilakukan Nabi Muhammad SAW berlangsung sampai larut malam.
"Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku sholat bersama Rasulullah Saw di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai sholatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa. Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah, saya pun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca.
"Saya pun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir. Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan...
"Sejak usai dari shalat Isya’ pada awal malam hingga akhir malam, di saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu shalat subuh telah tiba beliau hanya shalat empat rakaat," (hadits Riwayat Ahmad dan Al Hakim).