Astronot Misi Pertama Bulan Apollo 11 Meninggal

Collins tetap berada di orbit saat Neil Armstrong dan Buzz Aldrin berjalan di bulan.

Dok. Nasa
Anggota misi Apollo 11 Michael Collins. Ia bersama Neil Amstrong dan Buzz Aldrin terbang ke bulan pada 1969.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Michael Collins, salah satu dari tiga anggota awak misi berawak pertama ke Bulan, Apollo 11 pada tahun 1969, telah meninggal pada usia 90 tahun.


Dia meninggal pada Rabu (28/4), setelah pertempuran sengit melawan kanker. Collins menghabiskan hari-hari terakhirnya dengan damai, dengan keluarganya di sisinya.

Collins tetap berada di orbit bulan saat rekan-rekannya Neil Armstrong dan Buzz Aldrin berjalan di Bulan. Aldrin (91 tahun), sekarang satu-satunya anggota misi Apollo yang masih hidup.

Memberikan penghormatan kepada Collins, Aldrin menulis dalam sebuah cuitan: "Dear Mike, Dimanapun Anda pernah atau akan berada, Anda akan selalu memiliki Api untuk Membawa kami dengan cekatan ke ketinggian baru dan ke masa depan. Kami akan merindukan Anda. Semoga Anda beristirahat damai." kata Aldrin, dilansir di BBC International, Kamis (29/4).

Dalam sebuah pernyataan, keluarga Collins mengatakan bahwa Mike selalu menghadapi tantangan hidup dengan rahmat dan kerendahan hati, dan menghadapi ini, tantangan terakhirnya, dengan cara yang sama.

"Kami akan sangat merindukannya. Namun kami juga tahu betapa beruntungnya Mike menjalani kehidupan yang dia lakukan.

"Kami akan menghormati keinginannya agar kami merayakan, bukan berkabung, kehidupan itu."

Pada 16 Juli 2019, Collins mengunjungi Florida's Kennedy Space Center, situs tempat misi dimulai tepat 50 tahun sebelumnya.

Berbicara di landasan peluncuran 39A, tempat roket kru memulai misi bersejarah, dia menjelaskan perasaannya selama lepas landas.

"Gelombang kejut dari kekuatan roket menghantam Anda," kata Collins kepada Nasa TV. 

"Seluruh tubuhmu gemetar. Ini memberimu konsep yang sama sekali, berbeda tentang apa sebenarnya arti kekuatan." jelasnya.

"Anda terikat di kokpit saat Anda lepas landas. Sejak saat itu, perjalanan menjadi lebih tenang, lebih rasional, dan sunyi sampai ke Bulan."

"Kami kru merasakan beban dunia di pundak kami, kami tahu bahwa semua orang akan melihat kami, teman atau musuh," tutur Collins.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler