Jalinsum Diramaikan Pemudik Bermotor
Pemudik memilih bermotor dibandingkan naik kendaraan bus atau travel.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: part
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 67
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: serial
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 82
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: search
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 2070
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tiga hari menjelang larangan mudik, Ahad (2/5), pemudik berkendaraan bermotor meramaikan jalan lintas Sumatra (jalinsum) dari arah Pelabuhan Bakauheni menuju kota Bandar Lampung dan sekitarnya. Pemudik Lebaran Idul Fitri 1442 H lebih memilih bermotor dibandingkan naik kendaraan bus atau travel.
Ruas Jalinsum Jalan Soekarno - Hatta dari Panjang hingga Bundaran Tugu Raden Intan II (Rajabasa) mulai ramai pemudik bermotor beriringan (konvoi) sejak siang. Pemudik bermotor lebih memilih berangkat dari Pelabuhan Merak (Banten) masuk kapal ferry (roll on roll off -- roro) ke Pelabuhan Bakauheni (Lampung) malam/dini hari. Kapal sandar di Pelabuhan Bakauheni pagi hari, melanjutkan perjalanan secara konvoi melalui jalinsum.
Pemudik bermotor tersebut rata-rata pulang kampung ke daerah-daerah di Provinsi Lampung seperti Pringsewu, Tanggamus, Lampung Utara, dan Lampung Tengah. Mereka memaksakan pulang sebelum batas larangan mudik pada 6 - 17 Mei 2021. Selain itu, pekerjaan lepas di wilayah Jabodetabek sudah selesai dan mereka sudah mendapatkan upah dan tunjangan hari raya (THR).
"Alhamdulillah, mulai dari Merak sampai Bakauheni dan di jalan lintas aman-aman saja. Tidak ada pemeriksaan," kata Heri Adjoo (32 tahun), pemudik bermotor bersama istri dan satu anaknya dari Tangerang.
Ia bersama rekan-rekan sekerjanya menggelar konvoi mudik menggunakan motor menuju tempat orang tuanya di Pringsewu. Menurut dia, Lebaran Idul Fitri tahun lalu 2020 tidak pulang, karena wabah Covid-19 yang lagi parah. "Tahun ini kami harus mudik," ujarnya.
Pemudik lainnya menyatakan, mudik dengan kendaraan bermotor lebih praktis dan ringan dibandingkan naik bus atau travel, apalagi travel gelap. Menurut Iwan, warga Kotabumi, mudik tahun ini banyak yang naik motor karena lebih aman dari pemeriksaan petugas di jalan dan pelabuhan, dibandingkan naik bus atau travel.
"Kalau naik motor masih bisa santai, dan juga tidak terlalu menjadi perhatian petugas. Tapi, kalau naik bus banyak pemeriksaan segala macam surat," ujar bapak dua anak tersebut.
Menurut dia, arus pemudik bermotor yang naik kapal dari Pelabuhan Merah mencapai 250 kendaraan motor, terutama pada malam hari lebih meningkat. Hal tersebut terpantau di dalam kapal, yang rata-rata dipadati motor pemudik. Sedangkan kendaraan pribadi masih lengang yang menyeberang menggunakan kapal ferry.
Sedangkan angkutan bus yang terpantau di Terminal Rajabasa Kota Bandar Lampung masih lengang pemudik pejalan kaki. Meski masih melayani penumpang dari Rajabasa menuju Pelabuhan Bakauheni dan sebaliknya, namun jumlah penumpang belum signifikan.