Pelaku Wisata, Ekraf, dan Seni Budaya di Bandung Divaksin  

Ada 3.020 orang yang menjadi sasaran vaksinasi selama dua hari.

Edi Yusuf/Republika
Pelaku pariwisata, ekonomi kreatif, dan seni budaya menjalani vaksinasi Covid-19 di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Selasa (4/5/2021).
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memfasilitasi vaksinasi Covid-19 terhadap pelaku pariwisata, ekonomi kreatif (ekraf), dan seni budaya. Vaksinasi ini diharapkan dapat mendukung aktivitas pariwisata Kota Bandung di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Baca Juga


Kegiatan vaksinasi Covid-19 terhadap pelaku pariwisata, ekraf, dan seni budaya ini dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bandung bekerja sama dengan dinas dan sejumlah asosiasi terkait. Ada 3.020 orang yang menjadi sasaran vaksinasi kali ini. Penyuntikan vaksin dosis pertama dijadwalkan dilaksanakan selama dua hari, Selasa dan Rabu (5/5), di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini. Ia mengatakan, kegiatan vaksinasi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes). “Saya lihat memang proses awal dari meja nol sampai pelaksanaan vaksinasi dan observasi itu berjalan baik, tertib,” ujar dia, Selasa (4/5).

General Manager The Trans Luxury Hotel, Farid Ananta Patria, mengaku bersyukur pengajuan area Trans Studio sebagai tempat vaksinasi Covid-19 direspons dengan baik oleh Pemkot Bandung. Dengan ini, diharapkan dapat mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi. “Kami menyediakan venue. Kami juga menyediakan relawan. Ada 75 relawan yang non-nakes (non-tenaga kesehatan), dan 60 relawan nakes,” kata dia.

Yana berharap vaksinasi ini dapat melindungi para pelaku pariwisata, ekraf, dan seni budaya, serta menekan potensi penyebaran virus pemicu Covid-19. “Kita tidak pernah tahu tamu-tamu yang hadir ke Kota Bandung ini berasal dari zona hitam, merah, atau apa. Insyaallah, vaksinasi, plus protokol kesehatan, tenaga pariwisata terhindar dari Covid-19,” ujar dia.

Akibat dampak pandemi Covid-19, Yana mengatakan, sejumlah destinasi wisata di wilayah Kota Bandung dan aktivitas masyarakat pun dibatasi. Kondisi itu berdampak terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung, terutama dari sektor pariwisata, yang disebut menurun sampai sekitar 50 persen.

Dalam upaya pemulihan ekonomi, Yana mengatakan, dilakukan relaksasi untuk sektor pariwisata secara hati-hati. Kehati-hatian ini penting karena pandemi belum usai. Pelaku pariwisata, ekraf, dan seni budaya pun diminta tetap disiplin menerapkan prokes. “Kita harus simulasi dulu, harus meyakinkan bahwa protokol kesehatan diterapkan dengan baik dengan benar di tempat-tempat yang akan kita beri relaksasi ekonomi,” kata Yana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler