Angkat UMKM, Sukabumi Luncurkan Rumah Pajang Brand Lokal
Dibutuhkan strategi yang mendukung dan menyelamatkan UMKM lokal.
REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sejumlah inovasi digulirkan untuk memulihkan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 di daerah. Salah satunya dilakukan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi melalui Sukabumi Creative Hub (SCH) yang meluncurkan rumah pajang brand atau produk lokal, Store Is.
''Terobosan diperlukan agar produk lokal terus berkembang di masa pandemi'' ujar Manajer SCH, Rendy Irlian Kamase kepada Republika, Kamis (6/5). Semangat ini mendasari Soft Launching Store is atau rumah pajang brand lokal secara virtual yang digagas SCH.
Adanya pandemi Covid-19 lanjut Rendy, menjadikan industri terhambat perkembangannya karena aktivitas yang dibatasi. Sehingga dibutuhkan strategi yang mendukung dan menyelamatkan UMKM lokal dalam rangka pemulihan ekonomi.
Sejalan untuk mempercepat pemulihan ekonomi kata Rendy, Disporapar Kota Sukabumi melalui SCH meluncurkan rumah pajang merek lokal bernama Store-Is. Di dalam Store-Is berisi kurasi produk-produk UMKM dan brand lokal Kota Sukabumi.
Selain rumah pajang lanjut Rendy, Store-Is ini berfungsi sebagai sarana koneksi dan diskusi antar brand lokal. Store-Is adalah rumah pajang dari merek lokal pilihan di bidang sandang, seni rupa, kerajinan, fotografi, musik, film animasi dan video.
Intinya Store-Is, membawa semangat bertemu dan berbagi, menyajikan narasi soal potensi ekonomi kreatif Kota Sukabumi. Selain itu sebagai pusat sirkulasi ekosistem ekraf Kota Sukabumi dan peta potensi ekraf di wilayah, dengan visi menciptakan ruang representasi produk lokal.
Peluncuran Store-Is ungkap Rendy, bertepatan dengan Hari Belanja Brand Lokal yang jatuh pada 5 Mei 2021. Soft Launching Store is hadir dalam agenda Ramadan Classroom.
Launching Store Is ini diisi oleh tiga narasumber yaitu Fiki Satari (Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Ketua ICCN) yang bicara seputar scalling up UMKM. Dua narasumber lainnya yaknk Harry Mawardi (Executive Director of KREASI Jabar, Founder and Owner of Amygdala_bamboo) yang akan berbagi tentang kenapa perlu desain produk yang baik untuk UMKM, dan Handoko Hendroyono (Co-founder @kebunide @mblocspace @mblocmarket @posblocjkt @filosofikopi) yang akan berbagi tentang menjadi lokal yang berdaya saing berprestasi.
Rendy menerangkan, ada pun brand lokal yang sudah terdata di Store-Is ini di antaranya brand fashion seperti Kaale, Sanaya by Shafa, Arya Chrochet, Siloka Official, Heresycult, dan Lifeu Project. Selanjutnya brand kriya seperti Kerajian Batok Kelapa, Bellagus, Acun Boomerang, Kerajinan Cibiru, Happy Pluto Co, Luchyas Wooden Craft, Tonobiku dan Unsable, serta ada brand lokal Marble Machine dan Kaligrafi Lemka.
''Dengan adanya kegiatan ini, harapannya dapat mendorong produk-produk lokal Kota Sukabumi agar dapat saling membangun solidaritas dan memperkuat komunitas brand lokal,'' cetus Rendy. Sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait brand lokal yang ada di Kota Sukabumi.
Selain itu sambung Rendy, dapat memotivasi penggerak brand lokal agar terus mengembangkan potensi dan dikenal oleh masyarakat Kota Sukabumi maupun masyarakat luar. Sehingga berdampak positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi Ayi Jamiat mengatakan, hadirnya Store-Is akan menggairahkan sektor ekonomi khususnya UMKM di Sukabumi. '' Banyak produk UMKM lokal yang berkualitas dan harus dipromosikan kepada masyarakat luas,'' cetus dia.