Hujan Deras, Kabupaten Bogor Dilanda Banjir dan Longsor

Banjir dan tanah longsor terjadi di empat kecamatan.

Istimewa
Hujan Deras, Kabupaten Bogor Dilanda Banjir dan Longsor. Jalan alternatif Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor tergenang banjir setelah diguyur hujan deras. Ilustrasi
Rep: Shabrina Zakaria Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Bogor pada Kamis (6/5) sore, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada delapan kejadian bencana di Bumi Tegar Beriman itu.

Baca Juga


Bencana yang terjadi pada Kamis sore hingga malam, berupa banjir dan tanah longsor yang terjadi di empat kecamatan. Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor Budi Pranowo memerinci, bencana alam yang terjadi, yakni tujuh banjir yang tersebar di empat kecamatan, dan satu kejadian tanah longsor di Kecamatan Cibinong.

“Tujuh kejadian banjir melanda Kecamatan Citereup, Klapanunggal, Gunung Putri, dan Cibinong. Sedangkan longsor terjadi di Kecamatan Cibinong,” kata Budi kepada Republika.co.id, Jumat (7/5).

Budi menjelaskan, banjir yang melanda Kecamatan Citereup terjadi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Puspanegara. Setidaknya ada 26 rumah yang terdampak, sehingga menyebabkan 79 jiwa sempat mengungsi sebelum air surut. Selain itu, dua mushala di lokasi tersebut juga terdampak banjir dari Sungai Cibeber yang meluap.

“Untuk kejadian ini perlu ada penanganan lebih lanjut dari pihak yang berwenang untuk melakukan normalisasi sungai,” ujarnya.

 

 

Selain itu, banjir yang melanda Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan drainase yang kecil. Sehingga beberapa unit rumah warga terendam air setinggi sekitar 10 hingga 50 centimeter.

Selanjutnya, Budi menjelaskan, di Kecamatan Gunung Putri, ribuan rumah di Perumahan Villa Nusa Indah 1 dan Villa Nusa Indah 2 terendam banjir akibat luapan di hulu Sungai Cileungsi. Diperkirakan, ketinggian air mencapai 120 sentimeter. “Korban terancam tidak ada, namun ada 2.352 rumah yang dihuni 9.408 jiwa terdampak banjir. Termasuk lima masjid dan satu sekolah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, di Kecamatan Cibinong, bencana banjir terjadi di Kelurahan Pakansari, Kelurahan Cimekar, Kelurahan Harapan Jaya, dan Kelurahan Tengah. Di Kelurahan Pakansari, banjir melanda Kampung Curug yang diakibatkan oleh aliran Kali Cikumpa dengan kedalaman sekitar 80 cm.

Sedangkan, di Kelurahan Cirimekar, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi cukup lama membuat hilir sungai menuju Setu Citatah mengalami penyempitan sehingga meluap ke pemukiman warga. Di Kelurahan Harapan Jaya, air meluap dari aliran Sungai Cikaret.

“Kalau di Kelurahan Tengah, berdasarkan analisa petugas di lapangan, banjir terjadi karena luapan air Setu Bantenan dan penyempitan Kali Kupa pada curah hukan tinggi. Menurut kesaksian warga setempat, ada pendangkalan dan penyumbatan pada kali buangan tersebut,” jelasnya.

 

Budi menambahkan, kejadian tanah longsor yang terjadi di Kampung Kaumpandak, Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong menimpa jalan warga di bantaran Sungai Ciliwung. Dengan ketinggian longsor sekitar tujuh meter dan panjang 13 meter.

Dari kejadian ini, satu unit rumah berisi tiga jiwa terancam. Setelah dilakukan penanganan oleh BPBD Kabupaten Bogor hingga sekitar pukul 22.30 WIB, jalan warga yang rusak belum diperbaiki.

“Perlu ada penanganan lebih lanjut terkait longsor yang terjadi yaitu pemasangan bronjong atau turap, agar longsor tidak kembali terjadi ketika hujan turun,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler