Pemerintah Masih Susun Petunjuk Vaksin Gotong Royong

Kemenkes tak bisa memastikan kapan petunjuk teknis vaksin gotong royong terbit.

DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1 juta dosis Vaksin Covid-19 Sinopharm telah tiba di Indonesia beberapa waktu lalu. Kendati demikian, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menggunakan mekanisme gotong royong belum bisa dimulai karena pemerintah masih membuat petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi dengan mekanisme ini.

Baca Juga


"Belum, ini kan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Biofarma," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Sabtu (8/5).

Terkait kapan juknis bisa terbit, Nadia tak mau berkomentar banyak. Ia meminta semua pihak bersabar. "Sedang difinalkan," katanya. 

Sebanyak 517.600 dosis vaksin Sinopharm kembali tiba di bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (1/5). Hal ini merupakan kedatangan vaksin Sinopharm yang kedua. 

Sebelumnya, pada Jumat (30/4), 482.400 vaksin pabrikan China itu juga tiba di tempat yang sama. Jadi, total sudah 1 juta vaksin Sinopharm yang siap dipakai dalam program vaksinasi gotong-royong. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler