Silaturahim Daring atau Bertemu Langsung? Ini Kata MUI
Infeksi dan penyebaran virus corona masih berbahaya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengingatkan kembali bahayanya infeksi dan penyebaran virus corona. Karenanya ia, mengimbau masyarakat dapat menahan diri tidak berkerumun.
Menurut Anwar, salah satu pelajaran dari berpuasa adalah mengendalikan diri untuk menjadi pribadi yang baik di mata Allah dan manusia. Termasuk di masa pandemi Covid-19 ini, cara terbaik adalah dengan menahan diri untuk melindungi orang-orang tersayang.
"Caranya yaitu dengan memperhatikan dan mengimplementasikan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Langkah terbaik yang kita lakukan adalah bagaimana kita bisa menahan diri untuk tidak ketemu secara fisik tapi ketemu lewat cara virtual," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/5).
Apabila tetap ingin bersilaturahim secara langsung, ia menyarankan bisa menghormati protokol kesehatan, yakni dengan tetap menjaga jarak dan tidak melepas masker.
"Kalau akan tetap mau ketemu secara offline, maka kita harus siap menghormati dan menjunjung tinggi protokol medis yang ada, agar kita dapat menghindarkan diri kita dan orang lain atau keluarga kita dari bencana dan malapetaka (Covid-19)," kata Anwar.
"Biarlah kita tidak bisa memenuhi keinginan kita secara sempurna karena tidak bisa bersua dan bertatap muka dengan saudara-saudara kita, asal kita semuanya selamat dan tidak kurang suatu apa, daripada kita bisa bersua dan bergembira ria, tapi ujung-ujungnya kita menyesal dan menangis karena terkena virus corona yang telah banyak menyusahkan kita dan membuat banyaknya jatuh korban jiwa," katanya.