Pengelola Wisata yang Beroperasi Diingatkan Disiplin Prokes

Gubernur Jateng minta disiplin prokes ditegakkan di lokasi wisata

ISTIMEWA
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut gubernur, sejumlah daerah di Jawa Tengah memutuskan untuk menutup semua tempat pariwisata selama libur lebaran, namun ada pula sejumlah daerah yang tetap membuka tempat wisatanya dan ada juga yang hanya menutup sebagian.
Rep: Bowo Pribadi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Soal tidak ‘seragamnya’ daerah dalam hal pembukaan tempat wisata, selama masa larangan mudik Lebaran 1442 Hijriyah Gubernur Jawa Tengah mewanti-wanti pengelola tempat wisata untuk mempersiapkan dengan baik protokol kesehatan dan SOP pencegahan.


Hal tersebut sagat penting guna meminimalkan risiko penyebaran Covid-19 sekaligus untuk mencegah munculnya klaster baru penularan dari aktivitas pariwisata pada masa libur Lebaran kali ini. Menurut gubernur, sejumlah daerah di Jawa Tengah memutuskan untuk menutup semua tempat pariwisata selama libur lebaran, namun ada pula sejumlah daerah yang tetap membuka tempat wisatanya dan ada juga yang hanya menutup sebagian.

Untuk yang tetap dibuka, ia meminta kepada semua pengelola tempat wisata benar- benar patuh terhadap protokol kesehatan maupun SOP pencegahan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19. Misalnya, maksimal pengunjung dibatasi hanya 30 persen dari kapasitas tempat wisata yang dikelola dan tidak boleh melebihi ketentuan tersebut.

“Untuk tempat wisata yang buka, pengunjung dibatasi maksimal hanya 30 persen dan saya menyarankan selalu ada pengelola yang patrol untuk mengawasi dan mengingatkan pengunjung agar disiplin menegakkan protokol kesehatan dengan ketat,” tegasnya.

Sebab, lanjutnya, saat meninjau kesiapan tempat wisata Lembah Gunung Madu, Kabupaten Boyolali gubernur masih melihat adanya pengunjung yang tidak taat protokol kesehatan. Bhkan di parkiran masih melihat tukang parkir dan beberapa temannya ngobrol bersama tanpa memakai masker.

Tak hanya tidak bermasker, mereka juga kumpul- kumpul tidak berjarak. Tadi di dalam juga ada wisatawan yang tidak pakai masker. “Jadi itulah pentingnya petugas yang patroli, tentu karena ini wisata, maka mengingatkannya dengan cara yang baik,” jelas gubernur.

Masih terkait dengan kebijakan daerah, lanjutnya, ada sejumlah daerah yang menyatakan akan menutup semua destinasi wisata. Diantaranya Kabupaten Magelang, Kebumen, Wonogiri dan Kabupaten Semarang.

Sebelumnya, Kabupaten Kudus juga melaporkan akan menutup semua tempat wisata di daerahnya. Namun belakangan direvisi dan beberapa tempat wisata tetap akan buka dengan pengunjung maksimal 30 persen.

Bagi daerah yang tetap membuka pariwisata saat libur lebaran, ia mewanti- wanti agar semuanya disiapkan. Semua harus bisa mengontrol agar tidak terjadi kerumunan. Kalau melihat kondisi ramai dan mengakibatkan kerumunan, pengelola juga harus berani mengontrol dengan ketat dan mengendalikan pengunjung agar tidak bertambah banyak. Kalau tidak bisa dikontrol maka pengelola juga harus menutup.

“Mudah-mudahan daerah lain juga sudah mempersiapkan protokol kesehatannya agar tidak terjadi kerumunan, disiplin memakai masker dan tidak abai terhadap berbagai SOP pencegahan yang bisa membahayakan dan berisiko terhadap penularan Covid-19,” tambahnya.

Sementara itu,atas temuan gubernur tersebut, pengelola obyek wisata Lembah Gunung Madu, Sutrisno mengatakan akan melakukan pengetatan protokol kesehatan. Temuan adanya tukang parkir dan pengunjung yang tidak memakai masker, akan menjadi bahan evaluasi.

 

Ia mengaku bakal melakukan evaluasi untuk mengupayakan protokol yang lebih ketat lagi. “Soal disiplin protokol kesehatan tersebut, akan kami ketatkan bagik untuk karyawan kami maupun kepada para pengunjung,” tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler