Korut Impor Sampel Vaksin Covid-19 dari China dan Rusia
Sampel vaksin yang diimpor Korut untuk penelitian dan pengembangan
REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG — Korea Utara (Korut) mengimpor beberapa sampel vaksin untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) dari Rusia dan China yang ditujukan untuk penelitian dan pengembangan.
Sumber pemerintah negera itu mengatakan para ilmuwan di laboratorium biologi di Universitas Kim Il Sung dan fasilitas penelitian lainnya sedang menganalisis sampel vaksin dengan harapan dapat membuat salinan. Dilansir Daily NK, karena hanya ditujukan untuk penelitian, hanya sejumlah kecil dosis vaksin yang masuk bersama sampel ke Korut.
Meski demikian, Kedutaan Besar Rusia di Korut membantah kabar tersebut. Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa perbatasan negara masih ditutup dan tidak ada obat-obatan, termasuk vaksin, yang telah dikirim ke sini."
Hal itu menunjukkan bahwa Korea Utara tidak mendapatkan vaksin melalui jalur resmi. Sebaliknya, negara tersebut kemungkinan besar mendapatkan vaksin melalui cara lain.
Sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengembangkan vaksin Covid-19 di dalam negeri, pihak berwenang Korea Utara dilaporkan telah menggunakan Bureau 325 yang baru dibentuk. Bureau 325, sebuah organisasi dalam Biro Umum Pengintaian yang pernah diduga melakukan serangan siber terus menerus untuk mencuri data dari Pfizer dan perusahaan farmasi lain yang mengembangkan vaksin.
Pihak berwenang dilaporkan mengirim peretas profesional yang terlibat dalam serangan ini ke fasilitas penelitian Korut, sehingga dapat mengirimkan data yang dicuri dan memungkinkan para ilmuwan untuk segera memulai analisis mereka. Di Korut, pihak berwenang mengklaim bahwa mereka memiliki semua teknologi yang dibutuhkan untuk memproduksi vaksin di dalam negeri.
Namun, tidak mungkin para ilmuwan Korut memiliki kapasitas untuk melakukan penelitian berkualitas tinggi. Selain itu, sumber mengatakan bahwa banyak orang di negara terisolasi itu yang meragukan kredibilitas penelitian vaksin setempat.
Meski demikian, pemimpin Korut, Kim Jong-un dilaporkan menerima briefing mengenai pengembangan vaksin. Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan vaksin Covid-19 untuk mencegah situasi wabah di negara itu.
Korut sebelumnya dijadwalkan untuk menerima beberapa dosis vaksin antara Februari dan Mei sebagai bagian dari proyek ekuitas vaksin internasional Covax. Namun, pengiriman vaksin belum berjalan sesuai jadwal.